Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Bangga Menjadi Beda

25 Agustus 2012   08:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:20 114 0
hai gw andy firmansyah..
nama yang cukup gw banggakan ini di berikan orang tua gw sebagai pembeda gw dengan yang lainnya.
hahahaha "cuma sekedar pembeda".
kelihatan terlalu sederhana yaa? "cuma sebagai pembeda".
tapi sadarkah lo begitu kompleksnya arti kata BEDA?

di kamus besar bahasa indonesia kalo lu cari, beda itu artinya sesuatu yg menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yg satu dan benda yg lain.
lagi-lagi terlihat betapa sederhananya kata ini, tapi kesederhanaan ini mengandung kerumitan yang kerap kali tidak kita mengerti bahkan menimbulkan hal-hal yang absurd.
di era informatika seperti ini, sebagian kalangan sudah berani membuka pikiran untuk menerima segala perbedaa walaupun sebagian lainnya masih belum.
nah ini lah saat yang tepat untuk berprasangka baik terhadap perbedaan, dan mengerti indahnya perbedaan.

buat lo yang sadar pasti ngerasain kalau perbedaan itu membuat diri lu spesial, dan untuk beberapa orang sesuatu yang special itu biasanya akan menjadi alasan untuk berbuat hal-hal yang absurd.
contohnya perbedaan SARA membuat beberapa orang bangga akan wilayahnya, bahasanya, warna kulitnya, agamanya, makanannya dan semua hal yang ia miliki tetapi tetap menghormati yang berbeda dengan dia.tapi untuk orang-orang yang "absurd", ini akan di jadikan alasan untuk memulai pertengkaran atau bahkan peperangan. coba lu hitung, berapa banyak perang yang disebabkan oleh perbedaan SARA?
di amerika yang gw anggap negara yang memiliki intelektualitas tinggi dan punya pengaruh paling besar di dunia, juga punya sejarah buruk tentang rasisme.(bahkan mungkin sampe sekarang)
dulu di amerika sebagian besar dari orang-orang kulit hitam cuma di jadikan babu, apa ga miris?

yang parah lagi rasisme tentang agama. ga usah jauh-jauh deh, di negara kita tercinta ini masih banyak konflik (kecil maupun besar) tentang agama. dari kasus ambon tahun 1999 sampe kasus ahmadiyah.
kurangnya toleransi beragama juga merasuk kedalam tubuh penegak hukum di tanah air makanya terus terjadi konflik.yang gw liat pecahnya konflik-konflik keagamaan sejauh ini bukan karena lambatnya kinerja penegak hukum, tapi kecendrungan para penegak hukum untuk memihak kepada yang berkeyakinan sama dengan dia(yg belum tentu bener juga),mereka lebih memilih datang atas keyakinan mereka lebih dulu, lalu baru datang dengan seragam mereka. yang kaya gini kan rasis juga namanya.

perbedaan seharusnya dilihat dari sudut pandang positif, yang menjadikan kita saling menghargai dan menghormati, bahkan mempelajari perbedaan terebut. bayangkan bila perbedaan yang kita miliki di hormati oleh orang lain.alangkah indahnya bukan?

makanya, mulai sekarang hentikan rasisme dan bersihkan otak kita dari prasangka negatif tentang sara dan katakan bahwa saya bangga menjadi beda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun