Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Membangun Dunia Tanpa Penindasan Sosialisasi Anti Bullying di Sekolah Negeri KGB 01

30 Mei 2024   17:27 Diperbarui: 30 Mei 2024   18:08 221 0
Seiring dengan perkembangan teknologi dan dampaknya, sebuah implikasi nilai, moral, dan kemanusian terabrasi menimbulkan sebuah fenomena yang mengerikan. Fenomena bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah dasar di Indonesia, menjadikan keberlangsungan proses pendidkan di Indonesia dipertanyakan. Apakah bisa pendidikan dasar menjadi sebuah pondasi dasar untuk keberlangsungan pendidikan selanjutnya, jika kaitan watak serta kepribadian anak dalam lingkup pendidikan terpengaruh dalam hal-hal negatif.  Bentuk ketimpangan yang sering terjadi di lingungan siswa SD semestinya tidak sepenuhnya di serahkan kepada sekolah, pola asuh dari lingkungan terkecil keluarga adalah hal utama untuk membentuk perilaku anak, untuk bisa bersosialisasi dalam lingkup lingkungan sosial di sekolahnya.  Berdasarkan hasil riset  Programme For Internasional Students Assesment (PISA, 2018) Indoensia merupakan Negara tertinggi kelima tingkat bullying dari 78 negara dengan jumlah korban 41,1%  dengan bentuk perundungan seperti : dihina dan barangnya dicuri, di dorong, mengalami intimidasi, dikucilkan, dan diancam (Ramadhanti,2020). Dari penjelasan ini dapat disimpulkan, dengan terus bertambahnya jumlah korban perundungan, PR besar bagi orang tua maupun guru dalam menjaga dan membimbing anaknya, supaya sedari dini untuk menanamkan pendidikan karkater dan moral sebagai bekal untuk peserta didik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun