26 November 2014 07:31Diperbarui: 17 Juni 2015 16:49430
Lalu, sholat lohor yang dipimpin Ustad Baha' hari itu begitu terasa penuh makna. Ingatan saya kembali menelusur hingga masa kecil dulu. Sungguh suara merdu sang ustad tak lekang oleh waktu. Bahasa tubuhnya yang alami tidak berubah. Saya merasakan kembali keteduhan itu, perasaan yang telah lama hilang. Ada spirit ketertundukan (merendah), perasaan magis? saat menyalaminya siang itu. Sosok Ustad ini tetap bersahaja, sama seperti dulu. Dirinya masih tetap dengan sarung, pecinya dan sendal jepitnya yang kokoh, tetap berjalan kaki dari rumah ke mesjid setiap saat meskipun sepeda motor yang kini berseliweran di kampung bisa jadi alternatif efektif. Maklum jarak rumahnya dan mesjid lumayan berjauhan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.