- Pendekatan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan lain-lain, strategi ini hanya bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu cara pertama, Brand personality kandidat yang sudah sangat baik atau kandidat memang adalah seorang tokoh atau ditokohkan, akan melakukan pendekatan kesesama tokoh yang lainnya, saya kira sesama tokoh akan lebih nyaman dan saling bertukar pikiran dalam metode pemenangan, si kandidat menjadi pemohon, dan si Tokoh menjadi penyambung lidah rakyat. cara kedua, mempunyai tokoh-tokoh kunci dalam membuat pendekatan tokoh, yaitu disaat pendekatan ke tokoh, si kandidat harus mempunyai tokoh yang sifatnya mendekatkan dengan tokoh yang lain agar tercipta hubungan emosional yang baik dan saling tukar pikiran. Persaingan PILWAKO Manado, benar-benar akan membuang energi yang begitu banyak dan malah pelanggaran pemilu menurut saya akan lebih gencar dilakukan karena tidak ada media yang diizinkan untuk mengadakan kegiatan promotion tambahan ke masyarakat, para kandidat akan berupaya strategi-strategi dari TIM konsultan akan sampai ke tokoh-tokoh yang akan dimaksud, saya meramalkan para kandidat akan banyak melakukan aktifitas pertemuan dengan tokoh-tokoh, proses ini akan menjadi hubungan saluran informasi yaitu dari kandidat ke tokoh ke Masyarakat begitu pula sebaliknya, dan namun metode ini membuat kemauan masyarakat secara nyata akan seringkali bias dan tak tersampaikan karena melewati sistem tokoh ini.
- Strategi memanfaatkan sentimen Agama dan budaya, Analisa saya juga bahwa pemungutan suara ulang ini mengakibatkan mudahnya tercipta sentimen AGAMA dan BUDAYA atau dengan kata lain, isu-isu ini akan keras dimainkan dari para konsultan politik, baik selebaran, SMS dan berita-berita black campaign
- Pendekatan terakhir atau yang paling pamungkas adalah Money politik, Strategi ini akan dilakukan pada saat serangan fajar oleh para kandidat-kandidat yang memang benar-benar siap dari segi financenya, Foundingnya dan jaringannya, menurut saya metode money politik lebih ditekankan pada metode penditribusian yang lancar dan baik, karena dengan memberlakukan pendekatan ini tanpa mengetahui pola distribusi yang baik, maka hasilnya adalah tingkat eror lebih banyak ditemui dilapangan alias tidak tersalur, menurut saya, kandidat yang berkeinginan Menang pada PILWAKO ulang ini pasti akan tetap memakai sistem ini dengan pola pengawasan dan pendistribusian yang baik, ditambah Perilaku Pemilih dari Masyarakat Indonesia umumnya yang lebih cenderung pragmatis diakibatkan kesejahteraan yang masih kurang baik di negara ini. Serangan fajar masih tetap akan dilakukan, dan ini berpeluang akan lebih besar dari sebelumnya, pemberian seperti bahan-bahan pokok, sepertinya akan dikurangi karena bisa mudah dilacak oleh oleh lembaga yang ditugas mengawasi kegiatan ini, namun semuanya bukan menjadi halangan besar karena, harus diakui, lembaga ini masih kurang baik dalam setiap tugas dan tanggung jawabnya.
Konsultan Politik yang baik akan mengarahkan cara–cara seperti tulisan saya diatas, menurut saya cara pendekatan lewat penyelenggara PEMILU sudah tidak akan maksimal karena Penyelenggara PEMILU akan lebih berhati-hati agar jangan sampai ada kesalahan lagi dalam PILWAKO ulang,