Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Subuh dan Seulas Kantuk

5 April 2015   10:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 8 0
Bangun sayang, meski dingin menggigit
Kau tak boleh lelap begitu panjang
Pada dingin Tuhan turunkan kehangatan
Raihlah kehangatan itu dengan hatimu
Selimutkan pada setiap ujung lelahmu
Pada sayup-sayup nafas burung dendangkanlah
Nada-nada ilahi yang membuatmu tersedu
Jangan biarkan iblis bergelantungan
Pada keindahan tidurmu
Dan engkau lupa ada seekor burung yang berkicau rendah
Sayangku, mari kita bangkit dan bersubuh bersama
Di rumah sajak lelaki pinggiran
Lalu kita senandungkan kembali keindahan-keindahan pagi
Tanpa ragu kau memilihku di depan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun