Sore itu 21 Oktober 2010. Sehari setelah Pak Beye dan Pak Boed, genap setahun pemerintahannya. Jalan Wahid Hasyim, kususuri menuju Phoenam berjalan kaki, orang kampung ini nginap di Paragon. Hotel yang berada di jalan yang sama dengan Phoenam. Waktu itu gerimis,di tepi trotoar sedikit tergenang. Yah, sehari sebelum Pak Beye menitikkan air mata di depan public. Air mata haru tentunya, air mata sertifikat tanah.Kata
Mas Inu, di Nol Koma Dua, setidaknya sudah tiga kali Pak Beye menangis di depan public. Saya tidak hendak menulis ini, saya takut ikut terharu. Entah, mengapa tiga kali pemimpin republik ini menangis, saya tidak sedikitpun terharu. Dasar saya lelaki yang tak punya perasaan.
KEMBALI KE ARTIKEL