Tuhan memperlihatkan kepada manusia kehendak-Nya dalam berbagai peristiwa sementara manusia menafsirkannya dengan tergesa-gesa, tidak benar, penuh kesalahan, kelalaian dan salah baca. Â
Hanya sedikit orang yang memahami bahasa Ilahi. Â
Yang paling bijaksana, paling tenang, paling mendalam, menguraikan hikmat secara perlahan dan bukan yang paling populer. Â
Masing-masing pihak percaya atau berpura-pura bahwa merekalah yang memiliki satu-satunya hikmat yang benar.
Masing-masing pihak percaya atau berpura-pura bahwa hanya merekalah yang memiliki cahaya. Â
Padahal mereka hanyalah kumpulan  orang buta yang membidik lurus dengan proyektil yang salah dan menyerang ke segala arah dengan kekerasan yang muncul dari penalaran yang salah tanpa logika