Tapi saya punya versi saya sendiri,"usia tidak akan menjadi masalah jika Anda tetap berpikiran terbuka."
Saat saya membuka mata setiap pagi, masih di tempat tidur, saya bertanya," Pengetahuan baru apa yang akan saya temukan hari ini? Memikirkannya saja sudah menggugah selera pikiranku.
Saya selalu menjadi seorang pencari pengetahuan, namun apa yang mendorong saya untuk menjadi lebih termotivasi dalam pencarian saya adalah pertemuan saya dengan Profesor A. Dia adalah seorang dosen. Meskipun dia mengajar sejarah di perguruan tinggi, dia adalah seorang pencari ilmu. Seorang individu yang sangat ingin tahu, sangat berpengetahuan tentang hal-hal di luar keahliannya. Saya terpesona dengan gudang ilmunya yang luas. Selama sesi ngobrol kami, dia mempelajari berbagai macam topik, pokok bahasan dan bahkan hal-hal sepele. Kami semua hanya duduk di sana dan mendengarkan, terpesona dengan semua hal yang dia bagikan kepada kami. Seorang diri, dia meningkatkan kecerdasan pengetahuan kami beberapa tingkat lebih tinggi.
"Saya berharap saya dapat memiliki waktu bertahun-tahun lagi karena kita berada di ambang penemuan luar angkasa yang menakjubkan. Satu kehidupan saja tidak cukup untuk mengetahui semua yang ingin saya ketahui." Inilah kerinduan pilu seorang wanita astrofisikawan yang sedang diwawancarai dalam sebuah film dokumenter yang saya tonton baru-baru ini. Dia telah terlibat dalam SETI (pencarian kecerdasan ekstra terestrial) selama bertahun-tahun. Seorang wanita cerdas dan lincah berusia 70-an, dia memancarkan rasa ingin tahu dan keingintahuan yang merebak kemana-mana. Dia rasanya ingin berada di sana ketika semua upayanya untuk berhubungan dengan makhluk luar angkasa membuahkan hasil. Sayangnya, waktu tidak mengizinkannya.
Jane Fonda mengatakan: "Ajukan pertanyaan. Tetap penasaran. Jauh lebih penting untuk tetap tertarik daripada menjadi menarik." Ada sebuah buku tentang kehidupan Stephen Hawking yang ditulis oleh Kathleen Krull dan Paul Brewer dan menariknya keduanya memberi judul "Stay Curious." Kekuatan rasa ingin tahu mungkin inilah yang mendorong Hawking untuk terus menguak misteri astronomi seperti "Lubang Hitam" meski ia harus duduk di kursi roda dan tidak mampu berbicara, hingga akhirnya hatinya menyerah.
Pernahkah Anda mendengar ungkapan "Tetap lapar, tetap bodoh?" Almarhum Steve Jobs dari Apple Computers menggunakannya saat pidato wisuda tahun 2005 di Universitas Stanford. Bagi saya, itu adalah nasehat abadi yang maknanya mendekati sesuatu seperti "tetaplah tak pernah puas dalam mencari ilmu baru, peliharalah semangat anak dalam diri Anda yang tidak berhenti bereksplorasi tanpa takut dengan apa yang dikatakan orang lain."
Saya bukan peneliti akademis yang berdedikasi dan serius. Saya menulis artikel juga sebagai seorang amatiran. Seseorang yang menulis tanpa dibayar. Bukan penulis profesional. Saya melakukannya hanya untuk kesenangan semata.
Pencarian saya akan pengetahuan baru bisa membawa saya ke toko buku, berselancar di Internet, bertemu orang dan bertanya, menonton film dokumenter tentang tempat dan orang-orang yang unik. Dalam memilih sumber, saya lebih memilih film dokumenter atau konten beranotasi karena saya condong pada pengetahuan berdasarkan fakta penelitian atau analisis mendalam.
Saya eklektik dalam hal materi pelajaran. Apa yang menurut saya sangat menyenangkan adalah informasi yang tidak jelas dan misterius yang mengejutkan orang-orang ketika saya membagikannya kepada mereka. Dalam keinginan saya untuk melihat apa yang saya temukan, saya telah menemukan fakta yang tidak banyak diketahui oleh orang lain.
Mungkin pertanyaan yang ada di benak Anda saat ini adalah: so what? Semua pengumpulan fakta dan informasi ini memang apa gunanya?
Pertama-tama, ini menambah gairah hidup saya. Keingintahuan saya yang besar mengarah pada penemuan dan pembelajaran baru yang memukau, mengejutkan, membangkitkan kegembiraan dan menambah cita rasa setiap hari.
Ada kepuasan mendalam yang Anda rasakan karena bisa berbagi fakta yang belum diketahui orang lain. Dan itulah yang ingin saya lakukan. Berbagi pengetahuan untuk membantu orang memperluas wawasan mereka.
Tapi inilah peringatannya. Tetap berpikiran terbuka juga berarti membiarkan proses tersebut mengajarkan kita sesuatu yang baru, yang terkadang menantang keyakinan kita yang sudah ada atau yang dipegang teguh dan membuat kita mengubah perspektif kita.
Kedua, rasa ingin tahu membuat Anda lebih tahan terhadap Hoax. Anda menjadi semakin kebal terhadap penyedia informasi yang salah, dimanipulasi atau diputarbalikkan.
Namun saya juga melihat setiap informasi baru melalui kaca pembesar skeptisisme yang sehat. Hal ini justru memacu saya untuk mencari tahu lebih banyak tentangnya.
Mengetahui banyak hal membantu meningkatkan kepercayaan diri saya dalam berbicara dengan individu dari lapisan atas masyarakat seperti elit intelektual dan eksekutif tingkat atas. Sebab sepengatahuan saya kebanyakan mereka itu seperti kaisar dalam cerita rakyat "Pakaian Baru Kaisar" yang baru terlihat telanjang di hadapan rakyatnya ketika seorang anak berteriak,"Tetapi dia tidak mengenakan apa pun!"
Dengan gudang mental pengetahuan, kita tergoda untuk merasa superior atau bertindak sombong, namun yang saya rasakan adalah penyesalan dan kekecewaan karena orang-orang membuang-buang waktu mereka untuk mendapatkan harta benda yang hanya membuat mereka menjadi miskin. Mereka tidak punya waktu atau minat untuk memperoleh atau menambah pengetahuan baru yang akan mengubah mereka menjadi orang-orang yang memiliki substansi.
Jangan seperti orang lain yang mengira dirinya tahu lebih banyak, padahal sebenarnya mereka tidak tahu apa-apa. Ini adalah fenomena yang disebut "Efek Dunning-Kruger" dan Anda akan menjumpai orang-orang bodoh seperti itu di mana-mana yang penuh dengan rasa percaya diri.
Penulis "Charlotte's Web," EB White, berkata, "Hidup selalu merupakan saat yang kaya dan mantap ketika Anda menunggu sesuatu terjadi atau menetas"...atau terungkap untuk pertama kalinya.
Ada banyak sekali hal dan makna yang akan Anda temukan jika Anda tetap penasaran. Hadirilah keajaiban! Carilah itu. Jalani itu.
