Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Langkah Cerdas Tiongkok Untuk Menjadi Pusat Keuangan Dunia

20 Februari 2024   19:43 Diperbarui: 20 Februari 2024   19:51 115 18
Pusat keuangan global telah berpindah selama beberapa ribu tahun ke barat.

Biasanya pusat keuangan global mengikuti perdagangan dan stabilitas geopolitik regional. Dulu Tiongkok pernah besar dan cukup beragam secara ekonomi untuk menjadi pusat keuangan. Namun secara global, perdagangan "Jalur Sutra" justru membuat India menjadi pusat keuangan dan bertindak sebagai perantara perdagangan antara Barat dan Timur.

Setelah perdagangan beralih ke Eropa, Konstantinopel menjadi kaya, namun Venesia dengan armada pelayaran dan keluarga "bankir"-nyalah yang mengambil keuntungan terhadap segala sesuatu yang masuk ke benua tersebut.

Venesia hingga Wina dan Berlin hingga London merupakan pusat keuangan yang bertahan selama berabad-abad berkat kolonisasi global London dan dominasi perdagangan dunia.

Hingga akhirnya New York memperoleh gelar tersebut sejak berakhirnya Perang Dunia Pertama. Posisinya semakin kokoh dengan kehancuran Eropa dan sebagian besar Asia serta dunia pada masa perang yang memilih untuk menggunakan dolar AS sebagai mata uang cadangan sambil bergantung pada konsumen Amerika untuk menggerakkan perekonomian individu, nasional dan global.

Ketika perekonomian Jepang berkembang pesat pada tahun 1970an karena yen yang "murah" dan ekspor besar-besaran ke Amerika, Tokyo sedang dalam perjalanan untuk menjadi pusat keuangan global. Pada tahun 1989, Shintaro Ishihara, Menteri Transportasi saat itu, menulis sebuah esai---yang kemudian menjadi sebuah buku---"Jepang yang Bisa Berkata Tidak: Mengapa Jepang Akan Menjadi Yang Pertama di Antara Yang Sederajat." 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun