Hal ini sangat jelas ketika kita mendalami sektor energi. Kita menyadari bahwa perdebatan tidak berpusat pada fakta dan persamaan sederhana antara energi versus emisi atau dampak negatif di saat fokus lingkungan lebih besar. Hal ini diukur berdasarkan keuntungan politik dan agenda geopolitik. Setidaknya ada banyak kemunafikan dan manipulasi.
Dalam perdebatan politik, opsi nuklir telah disabotase oleh pemikiran lingkungan hidup yang elitis. Mereka mengatakan bahwa energi nuklir adalah sumber energi yang kotor padahal faktanya tidak mengeluarkan karbon dioksida.
Pada kenyataannya, sumber daya ini merupakan salah satu sumber energi terbersih dan harus menjadi landasan bauran energi.
Komitmen AS dan 21 negara lainnya untuk melipatgandakan kapasitas energi nuklir pada tahun 2050 merupakan langkah signifikan menuju pencapaian target pengurangan emisi karbon.