Mohon tunggu...
KOMENTAR
Artificial intelligence

Belajar dari Nvidia

8 Agustus 2023   19:16 Diperbarui: 8 Agustus 2023   19:36 174 3
Nvidia berdiri pada 5 April 1993. Pendirinya adalah Jen Hsun Huang, Chris Malachowsky dan Curtis Priem.

Jen Hsun Huang adalah mantan karyawan AMD. Chris Malachowsky mantan karyawan Sun Microsystem sementara Curtis Priem mantan karyawan IBM. Intinya mereka ini adalah karyawan super jenius semua.

Ketiganya waktu itu bertemu di restoran Denny's dekat Highway East San Jose. Ketiganya membicarakan tentang perubahan komputer yang bergerak dari tujuan utamanya untuk menyelesaikan tugas-tugas kantoran ke komputer berbasis grafis. Artinya mereka sudah melihat bahwa game akan berkembang pesat di kemudian hari. Jadi dengan dana 40 ribu dolar Amerika mereka mulai
mewujudkan ini.

Waktu itu pasarnya kan tidak ada. Maka mereka terpaksa harus menciptakan pasar untuk mimpi mereka tersebut. Meletakkan graphics processor unit pada motherboard.

Untungnya Sequia Capitol bersedia membiayai usaha mereka lebih lanjut dengan mengucurkan dana sebesar 20 juta dolar. Tahun 1998 mereka mulai membuat RIVA TNT.

RIVA inilah yang kemudian mengharumkan nama mereka sehingga mereka mulai membuat lagi GeForce 256.

Strategi mereka jelas. Tutup mulut. Tidak ada pemberitaan dan tiba-tiba membuat produk yang tidak pernah dipikirkan orang sebelumnya.

Setelah itu mereka menjalin kontrak dengan pihak Xbox senilai 200 juta dolar Amerika. Kontrak eksklusif dimana mereka dapat duit dulu baru mengerjakan proyek. Sehingga proyek lain mereka tunda.

Jadi strategi berikutnya mereka fokus pada satu proyek saja. Apalagi proyek eksklusif yang jika mereka tidak bisa menyelesaikan bisa kena penalty. Bukan itu saja. Mereka juga harus mengembalikan dana yang telah diberikan diawal. Disamping kehancuran reputasi tentunya.

Dalam 10 tahun Nvidia telah bekerja sama dengan banyak perusahaan termasuk Sony untuk PlayStation mereka. Sehingga banyak perusahaan grafis bisa mereka akuisisi. Mulai dari Exluna, MediaQ, iReady hingga Hybrids Graphics.

Nah sekarang Nvidia mulai berpikir untuk menghasilkan produk yang bakal digunakan oleh generasi alpha. Apalagi kalau bukan AI.

Padahal tahun 2018 AI ini masih berada di tahap khayalan novel-novel fiksi. Covid-19 yang akhirnya membuka mata dunia bahwa AI memang sangat dibutuhkan dunia saat ini.

Maka pada tahun 2022 Nvidia mulai meluncurkan H-100 processor paling dahsyat sedunia. Padahal waktu itu dunia baru pulih dari Pandemi. Dunia usaha pun baru berusaha bangkit kembali dengan inflasi yang tinggi.

Namun usaha Nvidia tersebut serasa terselamatkan saat munculnya platform berbasis AI seperti ChatGPT, Bard, MidJourney dan lain-lain.

Bahkan dunia industri pun tak mau ketinggalan dengan booming AI ini. Tapi khusus untuk industri tentu mereka butuh processor yang handal. Maka H-100 bisa menjadi jawabannya.

Akhirnya hanya dalam jangka waktu tiga bulan H-100 terjual sebesar 11 milyar dolar Amerika.

Elon Musk sendiri telah membeli ribuan chip mereka untuk proyek AI beliau.  

Sekarang Nvidia sudah mulai sulit untuk beristirahat. Orderan demi orderan selalu datang silih berganti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun