Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Krisis Keuangan di Argentina

25 Juli 2023   21:48 Diperbarui: 25 Juli 2023   22:03 141 6
Tahun 1998 ekonomi Argentina terpuruk sangat dalam hingga pemerintah tidak mampu membayar hutang luar negerinya.

Akibatnya 50 persen rakyat Argentina terjerebab kedalam jurang kemiskinan. Investor kabur. Pengangguran dimana-mana.

Dulu sekitar tahun 80 an Argentina juga pernah mengalami krisis sehingga pemerintah terpaksa mengikat Peso dengan dolar Amerika. Sejak itu inflasi terkawal dan ekonomi stabil.

Setelah ekonomi stabil, pemerintah minjam lagi dalam dolar Amerika. Pengamat ekonomi teriak-teriak. Soalnya meminjam dalam dolar Amerika berarti harus ikut arusnya. Jika melemah masih aman. Jika menguat ekonomi dalam negeri bisa kena imbasnya.

Jika mengikat Peso dengan dolar Amerika andai dolar naik maka Peso ikut naik. Barang ekspor jadi sulit bersaing di luar negeri. Impor akan naik. Ini otomatis akan mengacaukan neraca perdagangan.

Inilah yang terjadi di Argentina pada tahun 2001. Pemerintah tidak mampu membayar hutang sebesar 100 milyar dolar Amerika. Sementara Peso kehilangan nilainya. Krisis ini kemudian berakhir di tahun 2005.

Tahun 2018 krisis datang lagi melanda Argentina. Hampir setiap hari Peso jatuh nilainya. Dari di tahun 2014 satu dolar sama dengan 8,3 Peso. Sekarang di tahun 2023 satu dolar itu sama dengan 227 Peso.

Inflasi tinggi. Daya beli lenyap. IMF masuk.  Setelah itu Argentina dilanda Covid-19. Argentina seperti ingin menyerah saat ekonominya hampir tak berfungsi. Investor pun tidak berani masuk karena Argentina punya sejarah pernah melarang uang keluar saat terjadi krisis. Akhirnya investor mencari negara lain.

Sejak tahun 2000 dolar dan peso terombang-ambing. Akhirnya rakyat menggunakan caranya sendiri. Mereka menggunakan Blue Dollar. Rakyat menggunakan cara ini untuk menerobos capital control yang dibuat pemerintah.

Apa itu Blue Dollar?
Ini adalah peso yang ditawarkan nilainya lebih tinggi dari harga sesungguhnya.
Mengapa orang mencari Blue Dollar?
Karena nilai peso resmi sudah tidak ada harganya lagi. Lagian Blue Dollar ini juga skalanya kecil. Hanya dikalangan bisnis tertentu saja.

Namun setelah berkembang karena menawarkan rate yang tinggi maka banyak spekulan yang mulai masuk bisnis ini. Bahkan kemudian Blue Dollar mulai digunakan tidak hanya dikalangan bisnis tertentu saja tapi mulai merambah bisnis lain sehingga akhirnya Blue Dollar mengambil alih peso yang asli. Jadi Blue Dollar itu peso juga hanya ratenya lebih tinggi dari peso asli.

Lantas siapa yang menentukan rate Blue Dollar ini? Rakyat melalui supply and demand. Sekarang Blue Dollar naik karena permintaan mulai naik sementara supply sedikit.

Padahal secara jangka panjang Blue Dollar ini bisa mengacaukan ekonomi negara. Soalnya penggunaannya paralel dengan peso asli. Lantas kenapa dibiarkan? Karena pemerintah tidak berani merusak kenyamanan yang sedang dialami oleh rakyatnya.

Walaupun begitu jika dibandingkan dengan Venezuela, Argentina itu kondisi ekonominya masih lebih lumayan ketimbang di Venezuela. Di negaranya Chavez ini ada orang jual daging busuk dan konsumen tahu jika itu daging busuk tetapi tetap dibeli karena murah dan terjangkau.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun