Pada saat Iran melakukan perjanjian dengan Arab Saudi mengapa Amerika tidak terlibat?
Jadi ceritanya dulu Amerika juga pernah menjalin perjanjian dengan Iran. Perjanjian yang berkaitan dengan nuklir. Asalkan Iran mematuhinya maka embargo ekonomi akan dibuka. Waktu itu yang membuat perjanjian Obama. Nah saat Trump berkuasa perjanjian itu dibatalkannya. Embargo ekonomi dilanjutkan.
Ali Khamenei marah. Setelah itu membuat pernyataan bahwa Iran tidak akan pernah menjalin kerjasama lagi dengan Amerika apapun bentuknya dan setelah itu Iran mulai lagi menggalakkan nuklirnya.
Setelah itu Amerika melancarkan serangan udara yang menewaskan salah satu legenda Iran yaitu Qasem Soleimani. Keadaan kedua negara makin tidak akur. Saat Biden naik pun ternyata beliau sama saja dengan pendahulunya.
Nah pertanyaannya kenapa tiba-tiba Saudi pengen akur sama Iran? Padahal kan Iran itu sudah jadi musuh bebuyutannya Amerika. Emang ga takut dikecam sama Amerika?
Ingat...
Saudi yang sekarang beda dengan Saudi yang dulu. Sekarang Saudi di pimpin oleh Muhammad bin Salman. Sosok pemimpin muda yang telah mengetahui hambatan dan tantangan Saudi dulu, kini dan di masa yang akan datang.
Beliau ini adalah pemimpin visioner. Darimana tahunya? Coba aja lihat Saudi Vision 2030. Itukan Grand Plan agar Saudi tidak bergantung lagi pada minyak bumi. Menurut beliau suatu saat minyak bumi bakalan ga laku lagi dijual karena orang sudah ga butuh lagi.
Hanya yang sangat disayangkan, sejak Saudi menetapkan Saudi Vision 2030 negara itu makin pelit dengan tetangganya. Bahkan berdamai dengan Iran pun sebenarnya bagian dari Saudi Vision 2030 itu juga. Sementara bagi Iran pun mungkin juga ada political dan economical will juga dengan Saudi.
Satu lagi yang membuat Saudi begitu ngebet untuk berdamai dengan Iran adalah saat terjadi perang Ukraina. Disitulah kelihatan hebatnya drone milik Iran ini. Belum lagi cyberwarfare Iran yang bisa saja setiap saat menggagalkan mimpi Muhammad bin Salman ini dalam mewujudkan Saudi Vision 2030.
Belum lagi kedekatan Iran dengan Tiongkok dan Rusia. Saat Rusia menyerang Ukraina, Iran dan Tiongkok membantu. Bagaimana jika Iran ingin menguasai Timur Tengah. Bisa saja kedua negara tersebut mendukung Iran mewujudkan semua itu.
Itulah mengapa bagi Saudi perdamaian ini menjadi semacam usaha strategis dalam mengamankan Saudi Vision 2030.