Kekuasaan dan kedudukan sosial merupakan dua faktor penentu penting tentang bagaimana orang berinteraksi, berkomunikasi, dan bereaksi satu sama lain, dan keduanya sering kali berdampak pada komunikasi antarpribadi. Menurut teori status sosial, kedudukan seseorang dalam hierarki masyarakat memengaruhi cara orang lain memandang dan memperlakukan mereka dalam situasi sosial. Orang dengan kedudukan sosial yang tinggi biasanya memiliki akses yang lebih mudah ke sumber daya simbolis seperti pengaruh, rasa hormat, dan kepercayaan. Gus Miftah, seorang tokoh agama memiliki pengaruh besar, dan seorang penjual es teh yang mewakili masyarakat biasa, menjadi studi kasus yang menarik untuk menggambarkan bagaimana perbedaan status sosial dan kekuasaan memengaruhi dinamika komunikasi terkait kekuasaan sosial.
KEMBALI KE ARTIKEL