Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Sebuah Jawaban

30 Oktober 2013   13:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:50 147 0
Sabtu malam, di sebuah restoran. Pada saat itu, di luar hujan dan tidak mungkin pelangi akan muncul.

Di meja yang paling kanan dan pojok, entah nomor berapa.

Aku menyandarkan tubuh pada sandaran kursi yang bergaya futuristic, menikmati cappucino.

Sementara di depanku, duduk seorang wanita yang lebih tua tiga tahun dariku.

Wanita itu, entah kenapa aku sangat mengaguminya.

“Apa kamu yakin?” Dengan nada menahan tawa, dia bertanya.

“Yakin.” Tanpa ragu aku menjawab, sambil meletakkan cangkir di dekat vas bunga bercorak perak hitam.

“Sebagai contoh, lihatlah bagaimana aku mengejutkan diriku sendiri. Tanpa sihir, tanpa dukun, aku mengalahkan laki-laki di seluruh dunia untuk mendapatkanmu.”

Wanita itu tersenyum mendengar sebuah penjelasan yang mungkin bukanlah jawaban atas pertanyaannya.

Aku berpindah tempat duduk, kini disamping kanan wanita itu.

Wajah kami saling berpandangan. Kugenggam erat tangannya yang sejak tadi membuka-tutup kotak kecil berwarna merah.

“Kamu tahu? Isi di dalam kotak yang kamu pegang itu adalah hasil dari aku punya sepasang tangan, sepasang kaki, mata, mulut dan otak. Mereka telah kugunakan untuk bekerja. Dan...”

“Sssttt… Baiklah, aku akan memberikanmu jawaban saat ini juga.” Wanita itu memotong bicaraku, hatiku mulai sedikit gundah, tetapi juga senang. Dia akan mengatakannya, namun tiba-tiba tangannya lenyap dari genggamanku, begitu pula raganya.

Satu jam sebelum perkuliahan jam ketiga selesai.

Lelaki kurus keluar dari kelas, dengan pensil terjepit di sela telinga kiri.

Dia melangkah ke arah bangku taman lalu duduk dengan kedua kakinya diangkat, memandang pohon yang teduh dengan tatapan cemas.

Tiba-tiba… dari arah jam tiga terdengar suara-suara yang tidak asing, lalu diikuti tawa di belakangnya.

“Sebutkan nama dan nim, lalu tinggalkan ruangan ini...”

“Hey terima kasih ya. Gara-gara kamu tidur di kelas, pak dosen langsung mengakhiri kuliah.”

Dia tidak mempedulikannya, seakan-akan suara-suara itu masuk dari telinga kanan lalu keluar telinga kirinya.

Langit gelap, cuaca panas, kiranya akan turun hujan. Dan jawaban dari Agni Pratistha atas isi di dalam kotak kecil berwarna merah pun terlewatkan...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun