Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Kerinduan untuk Memberi

26 Mei 2011   12:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:11 35 0
Alkisah, Seorang anak muda dari Jambi sedang melakukan perjalanan naik pesawat ke Batam. Disampingnya duduklah seorang Ibu yang sudah berumur. Dalam perjalanan terjadilah obrolan ringan yang diawali dari sapaan anak muda ini. "Ibu ada keperluan apa berangkat ke Batam?" tanya si anak muda. "Oh... saya hanya "transit" di Batam untuk melanjutkan perjalanan ke Singapura, melihat putra saya yang ke dua", jawab Ibu itu. "Wauw... hebat sekali putra Ibu" anak muda itu menyahut dan terdiam sejenak. Anak muda itu merenung, dengan keberanian dan didasari rasa ingin tahu anak muda itu melanjutkan pertayaannya. "Kalau saya tidak salah, anak Ibu yang di Singapura tadi adalah putra Ibu yang ke dua ya?? Bagaimana dengan adik-adiknya??" "Oh ya tentu" si Ibu bercerita : "anak saya yang ke tiga seorang dokter di Palembang, yang ke empat dosen di Bandung, yang ke lima Kepala Kantor Pos di Tanjungpinang". Anak muda tersebut diam, hebat sekali Ibu ini, bisa dengan sukses mendidik anak-anaknya, dari anak ke dua sampai anak ke lima. "Terus bagaimana dengan anak Ibu yang pertama??" Sambil menghela napas panjang, Ibu itu menjawab, "anak pertama saya menjadi petani di Kebun Kopi Jambi nak". "Maaf ya Bu... kalau Ibu kecewa dengan anak pertama Ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses dalam pekerjaanya, sedang dia hanya seorang petani??? ... ... ... ... ... ... ...Dengan tersenyum Ibu itu menjawab, "Ooo... tidak, tidak begitu nak... Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil bertani". Sebuah Pepatah Mengatakan: "WE MAKE LIVING BY WHAT WE GET", "WE MAKE LIVE BY WHAT WE GIVE" Kita hidup dari apa yang kita peroleh, akan tetapi kita baru benar-benar membuat kehidupan dari apa yang kita berikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun