Kunjungan saya ke Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba, selama 2 hari atas undangan WALHI dan mewakili PBHI Sulsel, memberikan pengalaman yang sangat berkesan. Semangat dan antusiasme warga dalam merayakan Hari Tani Nasional sangat terlihat, dengan berbagai kegiatan kesenian daerah yang meriah dan sajian makanan khas Sulawesi yang menggugah selera. Kemeriahan ini mencerminkan kebersamaan dan kekuatan komunitas dalam merayakan hasil jerih payah mereka.
Satu hal yang sangat menarik perhatian adalah keberhasilan Desa Salassae dalam beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik. Perubahan ini dimulai dari dibentuknya sebuah komunitas yang mendorong dan mendukung transisi ini. Masyarakat di sini menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang dan berkomitmen menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan.
Hasil panen dari pertanian organik di Desa Salassae menunjukkan keunggulan yang signifikan. Dari segi kualitas, produk pertanian mereka lebih segar dan bernutrisi, sementara dari segi kuantitas, hasil panennya jauh lebih melimpah. Ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan desa, tetapi juga membawa dampak positif pada perekonomian lokal. Melalui penjualan produk organik, warga desa dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan peluang kerja baru.
Pengalaman ini menegaskan bahwa dengan mengedepankan keselarasan antara manusia dan alam, kita dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Desa Salassae adalah contoh nyata bagaimana pendekatan yang tepat dalam pertanian dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekaligus melindungi lingkungan. Kunjungan ini memberi saya harapan dan keyakinan bahwa perubahan positif dapat dicapai ketika komunitas bersatu dengan visi yang sama.
