Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Ilmu Cocoklogi : Kemajuan atau Kebuntuan Berpikir [?]

17 Juli 2014   23:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:02 1055 1
Bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi bangsa yang unik. Apapun yang terjadi di masyarakat, selalu membuat decak kagum orang-orang di sekitarnya. Entah itu sesuatu yang positif maupun sebaliknya. Yang jelas keunikan ini mungkin tidak banyak terjadi di negara lain. Salah satunya adalah karena ilmu cocoklogi yang lahir dan tumbuh serta berkembang subur dalam pemikiran masyarakat Indonesia. Ilmu cocoklogi adalah ilmu yang mencoba mengaitkan suatu kejadian, waktu, tempat, atau apapun dengan sabda alam. Maksudnya adalah mengkaitkan segala sesuatu yang terjadi saat ini dengan tanda-tanda kejadian di masa depan. Ilmu ini di sebagian orang bisa disebut dengan ilmu nujum atau jangka. Salah satu tokoh yang cukup masyghul di kalangan masyarakat Indonesia (di Jawa khususnya) adalah prabu Jayabaya dengan bukunya Jangka Jayabaya (Jawa : Jongko Joyoboyo). Lalu dimana menariknya ilmu ini dengan kondisi Indonesia sekarang? Di tengah arus kemajuan teknologi dan informasi yang cukup pesat seperti saat ini, mayoritas masyarakat [yang katanya modern] lebih percaya dengan temuan-temuan serta simpulan ilmiah dari ilmu pengetahuan. Hal-hal diluar nalar sains dianggap sebagai sebuah isapan jempol dan cerita pengiring tidur semata. Tapi kenyataan ini justru tidak terjadi di semua lapisan masyarakat Indonesia. Masyarakat [maaf] berpendidikan rendah lebih percaya takhayul, masyarakat berpendidikan menengah lebih percaya hasil nujum, dan masyarakat berpendidikan tinggi justru percaya dengan ilmu cocoklogi seperti ini. Mereka mencoba membungkusnya dengan kemasan yang lebih saintis agar tidak terlihat janggal, mereka menyebutnya sebagai teori konspirasi. Teori ini sebenarnya sangat lemah apabila diujicobakan hipotesisnya pada sebuah riset. Namun terkadang para peneliti masih menggunakan teori ini untuk hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan nalar logika maupun teori sains lainnya. Contohnya adalah teori tentang UFO dan Area 51 milik Amerika. Ini membuktikan bahwa sebenarnya hal-hal yang dianggap mustahil/janggal sebenarnya menjadi sebuah hipotesa tersendiri bagi masyarakat (tanpa mengenal kelas-kelas pendidikan) dengan mengkaitkannya pada sebuah teori (walau teorinya lemah) maupun pada sebuah takhayul/mistis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun