Pemilihan legislatif tinggal menghitung hari, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui siapa saja calon-calon anggota legislatif yang layak pilih. Hal inilah yang mendasari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Indonesia (BEM UI) mengadakan kegiatan betema “Ngobrol Bareng Caleg”, Sabtu 5 April 2014. Kegiatan
ini mempertemukan Caleg-caleg DPR RI dari Dapil
Jawa Barat VI untuk duduk bersama dalam suatu forum bersama mahasiswa UI dan warga Kelurahan Kukusan Hadir dalam acara ini adalah Caleg dari berbagai partai politik yang akan bersaing pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang, seperti Eddy Faisal (PKB), Aprileny (PDIP), Harry Witjaksono (Demokrat), Marbawi (PAN) dan Anggawira (Gerindra). Menurut Ketua BEM UI, M.Ivan Riansa, acara ini merupakan terobosan baru dalam memberikan sarana kepada masyarakat untuk memilih calon wakilnya. “Kami merasa terhormat bisa menyelenggarakan kegiatan seperti ini dimana relatif jarang ada di tengah-tengah masyarakat. Caleg dari masing-masing partai bisa duduk dalam satu forum dengan warga dan mahasiswa,” tegas Ivan dalam sambutannya. Acara ini berlangsung meriah karena ratusan audiens yang hadir terlihat antusias dalam mencerna setiap jawaban dari para Caleg yang hadir. “Saya sengaja datang kesini untuk melihat seberapa jauh kapasitas Caleg yang nantinya akan mewakili kita di parlemen. Kita perlu kritisi mereka,” tandas Catur Alfath, Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FHUI. Kegiatan ini dibagi kedalam tiga segmen acara. Segmen yang pertama setiap Caleg diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi-misi maupun rencana kerja masing-masing jika terpilih menjadi wakil rakyat. Segmen kedua dilanjutkan dengan sesi dimana masing-masing caleg
saling mengritisi jawaban caleg lainnya terkait isu kekinian, seperti transparansi kinerja DPR, UU Pendidikan Tinggi, Problem buruh, dan sebagainya. Kemudian acara ini ditutup dengan segmen terakhir yaitu tanya jawab Caleg dengan Warga Kukusan dan Mahasiswa UI . “Saya jikalau terpilih menjadi Anggota DPR akan memperjuangkan penghapusan Badan Anggaran (Banggar),” tegas Marbawi. Berbeda dengan Marbawi, menurut Eddy
Faisal Banggar tetap harus ada dalam struktur kelengkapan DPR kedepan. “banggar tidak perlu dihapus karena masih ada urgensinya,” kata Eddy. Terkait gaji anggota DPR, Anggawira mengatakan siap kalau gaji anggota DPR diturunkan untuk mengatasi kesenjangan
sosial di masyarakat hari ini. Ditanya mengenai prioritas Undang-undang, Harry Witjaksono menjawab bahwa prioritas Undang-undang seperti RUU Kejaksaan dan RUU KUHP-KUHAP sangat mendesak diundangkan, sementara Aprileny menjawab akan memprioritaskan UU Kesehatan. Menurut Lutfan Darmawan, Ketua Pelaksana Kegiatan, bahwa
momentum kegiatan ini untuk menyadarkan kepada para Caleg bahwa menjadi wakil rakyat butuh komitmen dan pengorbanan yang besar, tidak cukup dengan modal popularitas dan janji semata. “Semoga nantinya ketika terpilih bisa lebih sering menyapa konstituennya dan tentunya bisa menjamin aspirasi masyarakat di daerahnya. Anggota DPR itu orang-orang terpilih.” kata Lutfan. Harapannya setelah kegiatan ini, masyarakat yang belum menentukan pilihan dan masing bingung, bisa semakin tau siapa dan bagaimana nanti wakil rakyat yang akan mereka tentukan bisa menjamin aspirasi dan tuntutan-tuntutan mereka,”tutur Mulyati, salah satu Ketua RT di wilayah Kelurahan Kukusan yang hadir di acara tersebut. Simak Video nya :
https://www.youtube.com/channel/UC-ppIaVugyFy_ngULWos8YA/videos Twitter : @BEMUI_Change
KEMBALI KE ARTIKEL