Sesampai di warnet aku langsung memarkir dekat dengan pintu. ..."Jletek..." Bunyi standar memental dari motorku. " Nah..sekarang kita sudah sampai." Kataku menunjukan warnet yang paling hebat. "Kak sebenarnya kita mau ngapain sih?" Tanya adiku dengan polosnya. "Sebenarnya kakak mau mencari artikel-artikel buat referensi kuliah ndo" jawabku. "Memang kuliah harus punya internet kak?" "Aduh..jangan banyak tanya, nanti ilang semua apa yang harus kakak cari". "Iya-iya kak, maaf dech...hehe." .Sebelum berselancar di bangku warnet aku bertanya pada penjaga warnet. "Yang kosong nomor berapa bang?" "Nomor dua Mas" "Okeh..terima kasih."
Setelah aku duduk, kujejerkan aku dan adikku bersanding seperti layaknya dengan sang pacar. Hehe..Aku buka Tab yang pertama. Langsung saja aku mngeklik kompasiana, mbok-mbok ada yang mengkomentar tulisan ku, walaupun tulisan ku jelek. Maklum masih terlambat untuk belajar nulis. hehe..Tapi ternyata kosong, tak ada koment, hanya tertera angka 12 dibaca. Aku tersinggung mengapa tulisanku jelek. Apakah salah saya? Setelah merenungkan sejenak langsung saja aku buka media sosial yang tak asing lagi di telinga kita yaitu facebook. Aku buka untuk melihat postingan-postingan teman ku yang ada di beranda. Setelah loading selesai terbukalah beranda yang isinya postingan-postingan alay ditambah lebay teman-teman saya. Pas aku baca postingan pertama ternyata itu dari teman terdekat ku. Adikku yang dijejerku juga sama-sama membaca. Adikku tertawa pelan sambil menutup mulutnya melihat postingan teman saya yang sangat bodoh. "Kak..ini siapa?" tanya adikku. "Oh..ini teman kakak, kenapa?" aku menjawab tanya adikku. "Teman kakak bodoh-bodoh semua ya?" Huzh...jangan bicara seperti itu tidak baik". "Masa tulisannya seperti ini, 0KeH,,Kl0 Gtu Qt And. qT Putz. Bukannya aku membodohkan teman kakak, tetapi melihat tulisan teman kakak sangatlah salah. Harusnya End kan kak?" "Oh..Iya, haha". Akupun tertawa bersama di bilik warnet nomor dua itu. Seakan kita kompak abis..hehe. Setelah tertawa terbahak, adikku berhenti sambil melihat ku. "Jangan-jangan kak juga sama bodohnya dengan kakak ya? Menjelaskan Wifi saja kakak kelimpangan." Aku berhenti tertawa ketika mendengar ucapan itu. "Kakak bukan bodoh, tetapi belum tahu." Adikku menjawabnya dengan lantangnya "Apa bedanya belum tahu dengan bodoh?" Aku langsung malu dan berhenti untuk menjawab pertanyaan dari sang adik.
Itulah mengapa tulisanku jarang dibaca oleh pemirsa. Tulisanku jelek tak bermutu. Tapi aku tetap untuk mencoba menulis dan menulis. Karena walau jelek itulah karya original ku. Asli dari dalam lubuk hatiku. Buat para penulis dimana pun berada, entah itu di kompasiana, facebook, bloger, dll. Janganlah anda menyerah. Teruslah berkarya. Sebenarnya itulah kamu. Itulah hasil jerih payahmu.