Dua musim ke belakang, hak siar NBL dipegang oleh salah satu stasiun Tv swasta nasional. Dan selama dua musim itu pula NBL kalah pamor dengan kompetisi lain yang ditayangkan stasiun tv tersebut, yakni, Liga Super Indonesia. Jam tayang yang hampir bersamaan membuat stasiun tv itu lebih memilih menayangkan LSI ketimbang NBL, akibatnya jatah tayang menjadi sangat minim, yaitu hanya 1-2 pertandingan per seri, kalau disederhanakan ya 1-2 pertandingan per bulan, plus beberapa pertandingan play off dan final. Itupun, (selain play off dan final) hanya dijatah game yang berlangsung pada hari Sabtu (atau kadang ditambah Minggu) jam 1 siang, jadi tidak jarang yang ditayangkan adalah game yang tidak melibatkan tim-tim besar macam SM, aspac, CLS, PJE atau Garuda. Bahkan saat di waktu yang bersamaan tidak ada jadwal pertandingan live LSI, stasiun Tv ini lebih memilih untuk menyiarkan re-run pertandingan LSI ketimbang menyiarkan pertandingan NBL. Ini cukup mengecewakan bagi para penggemar basket nasional. Padahal para penggemar basket nasional tidak bisa dibilang sedikit, ataupun kalah heboh dengan para suporter sebakbola. Beberapa pertandingan basket NBL pernah menjadi trending topic world wide di Twitter, ini menandakan kalau penggemar basket nasional tidaklah sedikit dan mempunyai nilai jual.
Banyak yang bilang kalau basket itu tidak seseru sepakbola, padahal tidak bisa dibilang begitu juga. Memang skill pemain basket lokal tidak bisa dibandingkan dengan pemain-pemain NBA, tapi NBL juga menjanjikan aksi-aksi yang menghibur. Dribble atraktif Kelly Purwanto atau Dimaz Muharri, dunk-dunk Isman Thoyib ataupun 3point show dari Andi Batam sangat layak untuk ditonton ataupun dinantikan. Aksi para suporterpun tidak kalah dengan para suporter sepakbola.
Dari segi prestasi pun, sebenarnya basket tidak layak dianaktirikan. Tim basket Indonesian warrior yang menjadi wakil indonesia untuk turnamen basket se-asia tenggara, ABL, beerhasil menjadi juara di tahun ini. Hebatnya, mereka menjadi juara setelah mengalahkan tim wakil Filipina, San Miguel Beermen 78-76 di Ynares Sports Arena, Filipina ! Padahal, Filipina itu bisa dibilang negara penguasa basket di Asia Tenggara. Di sisi lain, tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dari klub-klub sepakbola lokal di arena internasional. Bahkan dari segi peyelenggaraanpun NBL jauh lebih tertata rapi dibanding dengan kompetisi LSI yang kacau dengan statusnya sebagai liga tandingan yang tidak diakui PSSI di era Johar Arifin Husein.
Memang, kompetisi NBL masih akan berlangsung bulan November nanti, stasiun Tv yang akan menjadi official broadcaster di musim 2012-2013 inipun belum pasti. Namun, stasiun manapun yang akan menjadi official broadcaster NBL nantinya akan lebih baik jika tidak lagi menganggap remeh atau menjadikan anak tiri dibanding kompetisi lain, karena dilihat dari beberapa aspek, kompetisi ini mempunyai nilai jual dan juga sangat ditunggu oleh para penggemar basket tanah air.