Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menapaki Tanah Para Anbiya' (Menelusuri Kemegahan Piramida)

24 Maret 2011   12:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:29 273 1

Beberapa waktu yang lau saya beserta teman teman dari Gen 19 dan satu orang lagi teman dari perguaruan thawalib padang panjang melakukan rihlah ke Giza untuk melihat keindahan bangunan yang masuk dalam salah satu keindahan dunia, keberangkatan hari itu sungguh sangat mendadak, setelah berkumpul di sekretariat Al Makki, saya beserta rombongan beranjak pada pukul 10.00 waktu Kairo, dengan menaiki angkot jurusan Ramsis, sejenak menghilangkan jenuh diangkot beberapa teman membuat lelucon lelucon yang menjadikan perjalanan menuju Ramsis tidak terasa membosankan.

Tidak sampai satu jam saya dan rombongan tiba di terminal Metro daerah Ramsis, dengan di komandoi oleh teman saya Defrizaldi yang kebetulan dia sudah pernah ke Giza atau ke piramida, kami bak pasukan yang patuh akan arahan komandan menguntit dari belakang,dari pengantrian tiket, pengambilan tiket, sampai masuk kedalam metro kami tidak satu pun yang berani mendahului sang “komandan”, karna memang sesak akan keramaian, kami juga tidak terlalu kenal daerah disekitar metro.

Perjalanan didalam metro pun berlanjut, dengan menaiki metro yang jumlah bangkunya tidak terlau banyak, kami hanya kebagian tempat bergantung alias berdiri ( saya dan teman teman serasa manjadi Fahri yang ada di cerita Ayat Ayat Cinta )

BeberapaMahattoh (terminal) suadah dilalui, sampai mahatoh husni mubarok pun sudah kami lewati, dua mahattoh setelah mahattoh Cairo University atau di mahattoh Giza, saya dan rombongan turun setelah sebelumnya sempat bertanya ke salah satu warga mesir yang kebetulan juga adalah seorang mahasiwa Al Azhar tingkat tiga, setelah taaruf singkat dan basa basi ala Indonesia akhirnya dia menunjukkan dimahattoh mana kami harus turun, dan mobil mana yang harus kami naiki setelah tiba di mahattoh Giza, setelah mengucapkan salam perpisahan dengan teman mesir tadi kami turun di Giza, kemudian mencari angkot jurusan Ahram, tidak lama kami menunggu angkot tersbut datang, dan mulailah perjalanan yang ditunggu tunggu, dari kejauhan tampak oleh kami puncak piramida, dengan perasaan girang yang tak terkatakan kami sudah tidak sabar untuk segera turun dari angkot tersebut dan berlari kearah pyramid, tapi sayang sungguh sayang, angkot yang kami tumpangi ternyata tidak sampai ke pyramid,dan kami harus menaiki angkot lagi, wah, sungguh sangat menyebalkan, kamipun menaiki satu angkot lagi, baru kemudian sampai di gerbang masuk Ahram.

Tak terasa sesampai di gerbang ahram ternyata waktu sudah menunjukkan jam setengah dua siang, kami tidak langsung masuk kedalam tapi kami mencari mesjid terdekat untuk melakasanakan shalat zuhur.

Perut kami mulai meminta jatah, karna memang kami tadi tidak sempat makan siang, kami sepakat untuk mengganjal perut dulu sebelum shalt ashar. Di ujung jalan kami melihat Math’am atau kedai makanan orang mesir, setelah itu kami memesan Kibdah (hati yang dimasak dan dimasukkan kedalam ‘isy (roti gandum)), dengan lahapnya saya dan teman teman menghabiskan makanan tersebut kurang dari 3 menit (waduuh,,lapar apa kesurupan ya?)

Tidak jauh dari kedai mesir tersebut ada sebuah masjid yang kemudian kami melaksanakan shalat berjamaah disana.

Ketika matahari mulai tenggelam kami baru tiba lagi di maattoh Giza, dengan rute yang tidak sama dari semula kami berganti rute metro yang kami tumpangi, namun ada beberapa cerita yang menggelikan disana, 3 orang teman saya yang mungkin karna kecapekan atau karna apa keluar dari mahattoh tempat kami berganti jalur, saya dan teman saya yanglain pun kaget karna memang kami tidak keluar disana, mau balik lagi gak bisa, karna tiket sudah dimasukkan ke dalam. Penjaga di terminal itupun meminta mereka membeli karcis lagi. Dan ada satu kisah lagi yang tak kalah menggelikan dan akan menjadi kenangan kami selamanya adalah ketika kami menaiki metro, 3 orang teman saya karna memang padatnya penumpang yang mau naik dengan tidak sadar mereka masuk ke dalam bagian metro yang khusus untuk wanita,aduuuuhhh,,semua orang tertawa, bapak bapak mesir yang disebelah saya tertawa sampai berair matanya, saya melihat dibalik kaca teman teman saya itu memerah mukanya karna malu, bagaimana tidak semua orang didalam situ wanita dan ibu ibu semua,setelah berhenti di mahattoh setelah itu barulah teman teman saya bisa pindah k tempat kami, sambil cengengesan , kami sahabatnyapun tertawa tawa terpingkal pingkal..hahah..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun