Suatu waktu di akhir Juli 2011, aku berada di tengah-tengah masyarakat pelosok desa di Kabupaten (Kab) Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Di depan masyarakat yang kebanyakan umurnya kutaksir sekitar 40 sampai 80-an tahun ini aku berdiri tegap. Di tanganku, sebuah mic kudekatkan ke mulut, siap memperbesar volume suaraku yang akan mengucap kekata. Mungkin akan perlu waktu beberapa jenak tuk menuntaskannya nanti.