Sahabatku, aku tahu belakangan ini kau merasa menjadi orang lain dan terpuruk di jalan yang mulai kau bangun sendiri. Bukannya aku mau ikut campur, tapi ini soal seberapa jauh kau melangkah belajar mewujudkan mimpimu dan menjadikan pengalaman sebagai pelajaran berharga. Seperti datangnya pagi, saat kau mulai membisikkan doa-doa yang menggetarkan dunia yang dibaca dengan sepenuh asa tanpa sisa. Bukankah sebagai sahabat, sudah sepantasnya kita selalu berbagi..? Baiklah, kumulai ceritaku, tapi janji kau mendengar sedikit cerita perjalananku ini sepenuh hati. Tidak seperti Mario teguh yang menyemangati dan berapi api, semoga cerita sederhanaku ini bisa memberikan manfaat bagimu nanti.
KEMBALI KE ARTIKEL