K-POP atau korean pop, sedang terus menanjak puncak populeritas dunia. Gelombang bintang hallyu itu kini melanda hampir di berbagai belahan bumi. Sebut saja PSY, bintang yang melejit ke skala internasional dengan hits andalan "gangnam style"nya. PSY berada di bawah naungan agensi raksasa korea YG Entertainment. Pertengahan tahun 2012 lalu menjadi tahun keemasan bagi bintang bertubuh gemuk tersebut. Image horse dance kocak yang dibawakan PSY sukses meledak di pasar internasional. Di industri hiburan korea, PSY bukanlah bintang kemarin sore. PSY sudah cukup lama menjadi penyanyi multitalenta korea, di kawasan Asia Timur nama PSY juga sudah cukup dikenal dan tak asing lagi.PSY bisa dikatakan memiliki peranan besar untuk membawa nama K-POP semakin populer di dunia.
Bicara soal budaya K-POP, saya pribadi adalah seorang K-POPers (yakni sebutan untuk penggemar K-POP). Saya sudah 4 tahun belakangan ini menggemari drama korea, musik korea, film korea, dan tentunya bintang korea. Lalu kenapa saya harus membuka judul seperti di atas? Sekarang mari bicara soal menyikapi budaya K-POP yang semakin merajalela. Mungkin ini bisa disamakan ketika budaya western menyusup ke budaya Indonesia. Bagaimana dulu orang tua begitu khawatir dengan adanya westernisasi di Indonesia, perilaku meniru idola barat yang dilakukan oleh kalangan anak muda kerap tidak sesuai dengan perilaku budaya asia terlebih budaya Indonesia. Namun, perlu diketahui bahwa budaya K-POP bukanlah budaya western dan keduanya berbeda. Korea mencoba untuk bangkit berkembang maju melalui industri musik dengan mengusung genre popular. Memang, K-POP hadir untuk menjangkiti anak muda dengan banyak idola boyband dan girlband yang terlihat seperti di negeri dongeng karena ketampanan dan kecantikannya. Akan tetapi, kualitas seni yang dibawakan oleh budaya K-POP juga jelas terkandung di dalamnya.