a.Prinsip-Prinsip Gentle Parenting
1.Respek dan Empati
   Gentle parenting mengedepankan penghargaan terhadap perasaan dan kebutuhan anak. Orang tua berusaha memahami sudut pandang anak dan merespons emosinya dengan penuh empati. Misalnya, jika anak menangis karena kecewa, orang tua mendengarkan dan memvalidasi perasaannya alih-alih menyuruh anak berhenti menangis.
2.Komunikasi yang Positif
   Komunikasi yang baik menjadi kunci utama dalam gentle parenting. Orang tua diajarkan untuk menggunakan bahasa yang positif dan menjelaskan alasan di balik setiap keputusan yang diambil. Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua akan mengajak bicara secara lembut dan membantu anak belajar dari kesalahan tersebut tanpa harus menghukum secara keras.
3.Disiplin yang Berfokus pada Pembelajaran
  Gentle parenting tidak berarti membiarkan anak melakukan apa pun tanpa batasan. Disiplin tetap diterapkan, tetapi dengan cara yang membantu anak memahami konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya, jika anak membuang mainan, orang tua akan mengajarkan pentingnya merawat barang dan mencontohkan cara merapikannya kembali.
4.Pengasuhan yang Konsisten
  Konsistensi sangat penting dalam gentle parenting. Orang tua perlu memberikan contoh perilaku yang baik dan konsisten dalam aturan yang ditetapkan. Ketika anak melihat orang tua konsisten, mereka cenderung belajar mengikuti nilai-nilai yang sama.
5.Menghargai Kemandirian Anak
   Gentle parenting juga menghargai kemandirian dan individualitas anak. Orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan sesuai usia mereka, seperti memilih baju sendiri atau merencanakan aktivitas sehari-hari. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan belajar untuk membuat keputusan secara bijak.
b.Manfaat Gentle Parenting
Mengasuh anak dengan pendekatan gentle parenting memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1.Anak yang Lebih Percaya Diri dan Tangguh
  Anak yang dibesarkan dengan pendekatan lembut cenderung memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menghadapi tantangan dengan tenang.
2.Hubungan yang Harmonis antara Orang Tua dan Anak
   Gentle parenting membangun hubungan yang erat dan harmonis antara orang tua dan anak karena adanya komunikasi yang baik dan saling pengertian.
3.Pengembangan Empati dan Rasa Sosial yang Baik Â
   Anak yang dibesarkan dengan empati biasanya lebih peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mudah membangun hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitarnya.
4.Kemampuan Regulasi Emosi yang Baik
   Karena sering menerima contoh cara mengelola emosi, anak belajar untuk mengendalikan perasaan mereka dengan baik tanpa harus meluapkannya secara agresif.
c.Tips Menerapkan Gentle Parenting
1.Mendengarkan dan Validasi Perasaan Anak
    Validasi berarti mengakui perasaan anak, baik itu senang, sedih, atau marah. Katakan, "Aku tahu kamu merasa sedih," sebagai tanda bahwa Anda mengerti apa yang ia rasakan.
2.Berikan Bimbingan Tanpa Menghakimi
    Terkadang anak membuat keputusan yang salah. Sebagai orang tua, tunjukkan kesalahannya dengan bahasa yang lembut dan ajarkan cara memperbaikinya.
3.Gunakan Kata-Kata Positif
   Fokus pada penguatan positif alih-alih kritik. Misalnya, "Bagus sekali kamu mau mencoba!" atau "Terima kasih sudah berbagi mainanmu."
4.Jadilah Contoh yang Baik
   Anak-anak belajar melalui observasi. Jika orang tua bersikap lembut, penuh empati, dan sabar, anak akan meniru perilaku ini dalam kehidupannya sehari-hari.
d.Tantangan Gentle Parenting
   Gentle parenting mungkin menuntut kesabaran lebih besar, terutama dalam situasi sulit. Misalnya, ketika anak tantrum atau menolak untuk mendengarkan, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan konsisten menerapkan prinsip gentle parenting. Selain itu, orang tua mungkin menghadapi kritik dari lingkungan sekitar yang menganggap gentle parenting terlalu "lembek" atau tidak efektif. Dalam hal ini, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa pendekatan ini memiliki dampak jangka panjang yang positif bagi perkembangan anak.
e.Kesimpulan
Gentle parenting adalah metode pengasuhan yang penuh kasih sayang dan mendorong anak untuk menjadi pribadi yang mandiri, empatik, dan memiliki kontrol diri. Meskipun membutuhkan komitmen dan kesabaran, manfaat jangka panjang dari gentle parenting sangat berharga, baik bagi anak maupun bagi hubungan antara orang tua dan anak. Pendekatan ini bukan hanya tentang membesarkan anak yang patuh, tetapi juga tentang menumbuhkan manusia yang bahagia, berempati, dan bertanggung jawab.