2) Dengan sepeda tua, kehujanan cuma berkerudung plastik sekedar menutupi kepalanya, tatapan mata yang kosong, dengan suara sumbang penanda dagangan.
3) Seperti terbersit dalam hatinya, semoga keluargaku masih bisa makan besok, Pak..aku hanya bisa mengamini pengharapanmu.
Beberapam jam kemudian...
4) Hujan baru saja berhenti, semoga bapak penjual siomay tadi sudah di rumah, menyandarkan sepeda tuanya, menurunkan dagangan dan menukar bajunya.
5) Potret kehidupan kami,kesederhanaan tanpa tepi, bapak itu mengguman sendiri, menebar sarung lusuhnya buat sekedar menghangatkan badan.
6) Ujarnya,"Duh Gusti kang murbeing dumadi, jadikan kami hambaMu yang selalu bersyukur, apapun yang terjadi malam ini istiqomahkan hati kami".
7) Demi selalu menjalankan amanahMu, lalu ia pandangi wajah anak dan istrinya, maafkan bapak ya, malam ini bapak pulang tidak membawa apa-apa.
Update dari Twitter saya : @anasmara