Setiap hari, sebagai seorang mahasiswa perantau dari Bekasi yang kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, saya harus menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan. Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah keterbatasan finansial. Orang tua hanya mampu membayarkan uang kuliah tunggal (UKT), sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya harus bekerja sebagai Kurir Shopee Food. Saya menghabiskan waktu di luar jam kuliah untuk mengantar makanan demi mendapatkan penghasilan tambahan. Saat di jalan, selain kelelahan fisik, saya sering merasakan stigma sosial dari sebagian masyarakat yang memandang profesi saya dengan sebelah mata. Bagi saya, pengalaman ini merupakan contoh dari teori interseksionalitas Patricia Hill Collins karena ini menunjukkan bagaimana identitas sosial saya yang beragam saling beririsan, menciptakan pengalaman unik yang kompleks.
KEMBALI KE ARTIKEL