Temuan studi World's Most Literate Nations (WMLN) 2016 mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia berada di peringkat ke-60 dalam hal kemampuan literasi dari 61 negara yang diteliti (Miller & McKenna, 2016). Studi ini juga menyatakan bahwa berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan merupakan empat bagian dari perkembangan bahasa pada anak usia dini. Anak-anak membangun dasar untuk membaca sejak bayi ketika mereka menyelidiki dan menafsirkan suara, simbol, dan tulisan di lingkungan mereka (Weigel et al., 2017). Anak-anak membangun fondasi untuk membaca dan bahasa selama tahun-tahun awal yang akan membantu mereka unggul saat mereka mulai bersekolah formal. Ini termasuk masa bayi, balita, dan prasekolah. Keluarga dapat menjadi lingkungan yang sangat baik untuk perkembangan literasi anak di berbagai etnis, bahasa, dan pengelompokan sosial, menurut penelitian etnografi dan sosiolinguistik yang dilakukan selama 50 tahun terakhir (Anderson et al., 2017). Keterampilan berbahasa telah terbukti dipengaruhi oleh peluang yang diberikan orang tua untuk pengalaman bahasa dan literasi melalui interaksi khusus seperti membaca buku bersama.
KEMBALI KE ARTIKEL