Saya sendiri bukan pengguna aktif keduanya baik angkutan konvensional maupun online. Selama 3 tahun di Malang, naik angkutan kota sering saya lakukan ketika ingin pulang ke kampong halaman. Itupun terjadi di tahun pertama kuliah di kota ini. Sedangkan angkutan online saya rasakan justru bukan di Malang, melainkan di Surabaya waktu ada kunjungan ke kampus teman.
KEMBALI KE ARTIKEL