Janji mu sirna ditelan purnama, Apa ia hilang bersamaan dengan rasa? Pupus sudah tentang segala rasa, Hingga nyaris hamba tak bisa menerkanya.
Lalu aku bagaimana tuan...
Membuat hamba kehilangan kedua kaki, Lantas kini... Kau memaksaku untuk kembali berdiri? Lengkara tuan!
Kini biarkan ia abadi dalam bait aksara, yang jika dibaca tidak akan ada makna didalamnya.