Desa Puger Wetan di Jember, Jawa Timur adalah salah satu desa di Indonesia yang mungkin memiliki berbagai fitur khas yang mencerminkan budaya dan kehidupan lokal di daerah tersebut. Nama Puger Wetan diambil dari sejarah nama gelar panglima atau keturunan raja. Secara geografis, Desa Puger Wetan mempunyai luas wilayah 415,233 Ha, berpenduduk 10.578 jiwa yang terdiri dari orang Jawa dan Madura, terletak di sepanjang garis pantai. Desa ini dikelilingi oleh kawasan pesisir yang beragam, termasuk hutan bakau dan terumbu karang. Lingkungan pesisir ini mendukung ekosistem laut yang kaya dan bermanfaat bagi kegiatan perikanan. menawarkan pemandangan laut yang menakjubkan dan akses langsung ke sumber daya laut. Pantai di sekitar desa ini tidak hanya berfungsi sebagai area tangkapan ikan, tetapi juga sebagai daya tarik wisata yang menyuguhkan keindahan alam yang memikat.
Sebagian besar penduduk Puger Wetan bergantung pada perikanan sebagai mata pencaharian utama mereka. Desa ini terkenal dengan kegiatan penangkapan ikan dan budidaya perikanan yang menjadi sumber ekonomi vital bagi masyarakatnya. Nelayan di desa ini menggunakan berbagai metode tradisional dan modern untuk menangkap ikan, termasuk menggunakan jaring dan alat penangkap ikan lainnya.
Kehidupan sosial di desa ini berfokus dengan berbagai upacara adat yang berkaitan dengan kehidupan laut dan pertanian. Salah satu upacara penting adalah upacara sedekah laut atau larung saji, di mana masyarakat mengadakan ritual untuk menghormati dan meminta berkah dari laut. Upacara ini biasanya dilakukan dengan mengarak sesaji atau hasil tangkapan laut ke laut dan kemudian melepaskannya sebagai simbol penghormatan kepada roh laut dan sebagai permohonan untuk hasil tangkapan yang melimpah. Desa ini juga mengadakan festival tahunan yang merayakan hasil laut dan kebudayaan lokal. Festival ini sering melibatkan pertunjukan seni dan musik tradisional, seperti tari jaran kepang atau tari gandrung, yang merupakan bagian dari warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Dengan karakteristik unik sebagai desa nelayan dan kondisi geografis yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, Puger Wetan merupakan contoh nyata bagaimana komunitas pesisir di Indonesia dapat mengelola kekayaan alam mereka sambil menjaga tradisi dan budaya lokal. Desa ini terus berupaya mengembangkan potensi ekonomi melalui perikanan sambil menjaga kelestarian lingkungan pesisir yang menjadi sumber hidup mereka.
