Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Revolusi Damai Sepakbola Indonesia, Inilah Saatnya!

22 Februari 2011   07:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:23 119 0

Prestasi Timnas Indonesia belumlah bisa dikatakan menunjukkan suatu hal yang signifikan selama ini. Selama hampir 8 tahun kepengurusan PSSI dibawah Nurdin Halid. Piala yang berhasil diangkat hanyalah pada Piala Kemerdekaan 2008, itupun dibantu mogoknya tim Libya akibat pemukulan terhadap pelatihnya, Gamal Adeen Nowara. Selain itu, tidak adalagi gelar juara bagi timnas Indonesia, baik di ajang yunior maupun senior. Di ajang Piala AFF timnas belum pernah juara, di ajang Sea Games timnas kita terakhir juara di tahun 1991. Bahkan dalam Sea Games 2009, Timnas kalah dari Laos yang merupakan negara yang sebelumnya selalu menjadi lumbung gol bagi Indonesia. Di tingkat yunior lebih menyedihkan lagi, Timor Leste yang dulu bagian dari NKRI, sudah bisa mengalahkan Timnas di perebutan peringkat ketiga Piala AFF U-16 dengan skor 2-0.

Disini bukan berarti saya menjelek-jelekkan kapasitas timnas Indonesia. Justru timnas Indonesia, dibawah asuhan pelatih Alfred Riedl, semakin menunjukkan kemampuan skill yang berkualitas. Ditambah lagi animo masyarakat dan bangsa Indonesia yang semakin menunjukkan kecintaan dan loyalitas mereka terhadap timnas Indonesia. Hal ini tidak hanya terlihat pada euforia saat Piala AFF lalu, tetapi terus hidup dan tumbuh hingga saat ini.

Namun, ironisnya PSSI justru memperlihatkan kebodohan mereka dimana Nurdin Halid kembali terpilih sebagai calon Ketua Umum PSSI. Selain prestasi timnas yang minim dibawah Nurdin Halid, ia pun juga pernah terlibat dalam berbagai macam kasus korupsi. Menurut pemberitaan yang dilansir detikNews.com, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid disebut dalam persidangan turut menikmati uang hasil korupsi dari terpidana 1 tahun mantan GM Persisam Putra Samarinda, Aidil Fitri. Sebelumnya, Nurdin Halid juga pernah dihukum 2 tahun penjara dalam kasus korupsi pengadaan minyak goreng saat ia masih menjabat sebagai Ketua Umum Koperasi Distribusi Indonesia (KDI). Padahal jelas-jelas dalam Statuta FIFA menyebutkan syarat menjadi pimpinan organisasi sepakbola suatu negara anggota FIFA adalah harus dinyatakan tidak bersalah atas suatu tindakan kriminal.

Karena itu, sekaranglah saatnya kita melakukan sebuah Revolusi bagi sepakbola Indonesia demi bangsa dan negara ini!

Apa itu revolusi?

Revolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung secara cepat hingga keakarnya dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Revolusi umumnya mensyaratkan hadirnya seorang pemimpin kharismatik yang nantinya bisa memimpin dan memobilisasi massa. Perlu diingat bahwa revolusi memiliki tujuan yang jelas, yaitu membawa suatu perubahan yang mendasar demi kemaslahatan masyarakat dan bangsa.

Revolusi Damai Sepakbola Indonesia

Kita mesti ingat bahwa aktor utama dalam Revolusi adalah gabungan seluruh massa yang menginginkan perubahan. Kita mesti sadar bahwa massa memiliki sebuah kekuatan yang besar ketika bergabung dan bersatu. Massa adalah sebuah People Power, dan ini sudah terbukti bahwa sebuah pergerakan massa pasti membawa perubahan yang signifikan seperti yang terjadi di Mesir dan Tunisia baru-baru ini. Tapi mesti kita ingat bahwa revolusi harus dilakukan dengan cara-cara yang damai dan nirkekerasan.

Apa yang mesti kita lakukan? Kita bisa melakukan demostrasi dengan cara damai diberbagai daerah di seluruh Indonesia, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat yang cinta akan persepakbolaan Indonesia, tidak terkecuali juga para pengurus PSSI daerah. Jika perlu, demonstrasi massif di jakarta bisa dilakukan jika tuntutan-tuntutan massa belum juga terpenuhi. Ingat bahwa demonstrasi harus tetap berjalan damai. Selain itu, anggota PSSI diberbagai daerah juga bisa memboikot segala bentuk kebijakan PSSI Pusat dibawah rezim dan antek-antek Nurdin Halid. Nantinya, dari gerakan-gerakan massa dan pemboikotan bisa dilanjutkan dengan reformasi total kepengurusan PSSI yang jauh dari korupsi dan dapat menjaring pemimpin yang visioner.

Karena itu, kini saatnya kita melakukan revolusi damai sepakbola Indonesia dengan segala bentuk aksi damai demi sebuah perubahan yang fundamental bagi sepakbola Indonesia!

Sumber referensi:

http://www.bicarabola.com

http://id.wikipedia.org

http://detiknews.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun