Malam semakin larut ketika Alana menatap layar ponselnya. Pesan-pesan yang ditulisnya untuk Ray masih terpampang di sana, namun tak ada satu pun yang terkirim. Jemarinya ragu-ragu, entah sudah berapa kali ia mengetik lalu menghapus kata-kata itu. Perasaannya bergolak hebat, namun bibirnya seolah terkunci.
KEMBALI KE ARTIKEL