Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pejabat, Penjahat, Penggusur Dilarang Masuk!!

16 Maret 2011   23:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 201 0

Ini bukan puisi

Hanya sekedar cerita

Persetan puisi atau cerita

Karena sama-sama di ragukan kekuatan maknanya

Pagi ini, masih seperti kemarin

Ku ulurkan tanganku, diraih cucuku, di ciumnya

Lalu berlari-lari kecil di sela tumpukan sampah, berangkat sekolah

Ku gendong keranjangku, tertatih kaki rapuhku,

Susuri gang sempit di sela gubuk kardus

Pemulung di larang masuk,”terpampang tulisan,

Di mulut gang rumah mewah itu

Tersenyumku dalam hati,

Lalu berpaling dan pergi.

Satu…, Dua…, Tiga…,

Ku raih plastik bekas di pinggir kali

Penuhi keranjangku, hingga membuat sakit pundakku terbebani.

Istirahatku duduk sejenak di batu

Melintas di depanku, angkuh

Bayangan si bangsat penggusur gubuk ku yang dulu.

Ku berkhayal…

Punya gubug kardus yang aman dari penggusuran

Ku pasang papan di depan pintu, bertuliskan :

“pejabat dan borjuis dilarang masuk”

Kemudian ku pasang papan di mulut gang, bertuliskan :

“ Daerah Bebas Pejabat, Borjuis dan maling”.

Ku tak mau mereka mencuri harga diri cucuku,

Kebanggaan cucuku pada mobil-mobilan kayunya,

Kebanggaan pada rumah kardusku,

Kebanggaanku akan kebahagiaan

Dan aku tak mau mereka merebutnya.

Maka kutulis besar – besar dalam hati

“Pejabat, Penjahat,Penggusur, Penipu dan Penjilat dilarang masuk..!!”

Kuteriak keras – keras,

“ Inilah Aku…! Simiskin yang bahagia..!

“Mana dadamu..? Ini Dadaku..!”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun