Kurang dari sepekan lalu, aku pun lupa tepatnya hari apa. Tapi kalau tak silap, ketika itu persis Ba’Da Dzuhur, aku yang asyik berkhayal sambil menikmati sebatang rokok, dan secangkir kopi
sachet yang diseduh air dispenser di bawah pohon rambutan tua yang mulai meranggas di tempat kami menumpang tinggal beberapa bulan terakhir kaget, ketika sebuah batu kerikil sebesar kemiri mendarat persis di belakang daun telinga sebelah kiri.
KEMBALI KE ARTIKEL