Siapa pun yang pernah kuliah di Jogja sekitar tahun 2002 pasti tahu DUBRINCA. Beberapa di antara mereka akan tersenyum masam dengan mendengar kata itu. Beberapa orang akan menyimpannya sebagai kenangan, beberapa orang akan menyimpannya sebagai pelajaran, dan beberapa orang tetap menyimpannya dalam bentuk kejengkelan yang tersisa.