Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UM Ciptakan Aplikasi Android, Persiapan Siswa Menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum

25 Agustus 2021   21:09 Diperbarui: 25 Agustus 2021   21:10 185 1
Selama ini, pembelajaran IPA di Indonesia masih menitikberatkan sistem hafalan, tetapi memgabaikan aspek lain yang meliputi pengetahuan tentang keterampilan berfikir, sains, dan aplikasi sains. Padahal, esensinya literasi sebisa mungkin menjadi salah satu prioritas tujuan pendidikan sains supaya siswa mampu  memahami konsep dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan yang bermutu berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dengan tetap menanamkan inti sar religi sebagai bahan refleksi diri siswa perihal esensi manusia sebagai makhluk Tuhan. Pemahaman nilai religi dalam lingkungsn pendidikan, akan memberikan kesadaran bagi partisipan khususnya siswa bahwa semua ilmu pengetahuan terbentuk berdasarkan campur tangan Tuhan Yang Maha Esa, dan manusia dianugerahi akal untuk mendalami pengetahuan tersebut dengan mempelajari alam raya ciptaan-Nya. "Pemahaman yang demikian perlu dimiliki oleh siswa supaya mereka cerdas baik dari segi intelektual maupun spiritual. " Ungkap Mohammad Hilfi selaku inisiator dari ide karya ini.
" Pembelajaran yang berorientasi pada integrasi sains-religi, sangat tepat apabila dilakukan di sekolah-sekolah yang berbasis Islam (Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah)". Lanjut Maya. Lebih lanjut, Dinda mengatakan bahwa pembelajaran penerapan literasi sains Qur'ani di madrasah selama ini masih kurang. Memang, sejauh ini tidak ada perbedaan antara pembelajaran sains di madrasah denga sekolah umum. Sekolah madrasah belum teridentifikasi menerapkan pembelajaran sains yang terpadu dengan nilai religius.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun