Pemerintah daerah setempat telah berupaya melakukan berbagai cara untuk menanggulangi masalah ini, salah satunya dengan melakukan penanaman kembali hutan mangrove di beberapa titik kritis. Namun, usaha tersebut belum cukup untuk mengatasi laju abrasi yang terus menggerus tambak-tambak warga.
Meski demikian, petambak tetap berharap adanya tindakan cepat dan bantuan nyata dari pemerintah, terutama dalam bentuk bantuan material dan dana untuk membangun kembali tambak yang rusak. Banyak dari mereka kini tidak bisa melanjutkan budi daya karena tambak yang terendam air laut tidak lagi bisa digunakan.
Jika abrasi tidak segera diatasi, dikhawatirkan tambak bandeng yang menjadi mata pencaharian utama warga pesisir akan hilang sepenuhnya, sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat setempat.
Catatan: Abrasi pantai adalah fenomena pengikisan garis pantai akibat faktor alam, seperti gelombang laut yang kuat, atau akibat ulah manusia seperti deforestasi mangrove. Dalam kasus ini, abrasi menyebabkan air laut merusak tambak bandeng, mengganggu ekosistem budi daya dan perekonomian warga.