Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Ketika hak pilih di kebiri, anda marah-marah. Tapi ketika anda dikasih hak pilih, kenapa malah GOLPUT?

27 September 2014   03:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:20 37 1
Ngomong2 soal rasa syukur dan terimakasih, yg belakangan sll dijadiin bunga bibir koalisi sebelah... sekarang terlihat kalau SBY dan Demokrat ternyata juga sdh menunjukkan btapa dia tidak bersyukur...
Jika saja 10 th yg lalu tdk ada amandemen UUD dan perubahan UU Pemilu yg memungkinkan adanya pemilihan langsung, jangan dikira anda bisa ngicipi kursi Presiden, Pak. Waktu itu partai anda masih partai gurem.
Tempo hari anda sempat keluarin video kritik manifesto partai yg menyebut ingin kembali ke UUD45 yg asli, tp pd akhirnya anda jilat ludah anda juga sendiri dgn bergabung bersama koalisi partai tsb. Dan sekarang, anda lengkapi lg kemunafikan tsb dengan peristiwa hari ini, menunjukkan betapa lidah anda dkk sama aja bercabangnya...
Kali ini pilkada dulu yg diubah...tapi nanti..??

Wahai rakyat indonesia pendukung KMP, masihkah mata hati kalian buta?
Dari fakta ini harusnya kalian jelas melihat apa tendensi yg akan terjadi jika idola kalian itu yang menang...
Jika sampai itu terjadi, maka itu mungkin benar2 akan menjadi hari terakhir kalian mencoblos presiden yg kalian inginkan.
Hari-hari Pemilihan KADA yang telah lewat, hari ini telah diputuskan menjadi hari terakhir bagi kalian utk punya andil dlm menentukan siapa pemimpin yg layak mendapat kepercayaan kalian, dan kalian sendiri lah yg sudah membuat semua itu sampai bs terjadi.
So don't be whining when you finally realise what you've done with your vote in our last election.
Termasuk anda yang golput (yang jadi golput karena niat dan bukannya yang karena technical error tentunya), kalian juga ikut tanggung jawab.
Tentu saja saya menghargai pilihan bebas anda. Saya berbicara begini cuma untuk mengingatkan anda, bahwa kita seluruh warga Indonesia lah yang harus bertanggung jawab bahwa hal ini sampai bisa terjadi, termasuk anda tentunya.

Bagi anda yang beralasan bahwa anda masih menunggu, mengharapkan saat-saat ketika kita bisa memasukkan calon independen kedalam permainan politik. Well, ladies and gentlemen...
Hari ini anda melihat bahwa dengan tidak memberikan hak pilih itu anda telah membuat impian anda sendiri semakin jauh dari perwujudan. Jangankan mengantarkan calon independen ke kursi istana... hak untuk memilih calon yang dari partai saja sekarang anda sudah tidak punya lagi.
Untuk mewujudkan cita-cita anda, anda butuh setidaknya merangkak maju dan bukannya berlari mundur.
Tapi dengan menyia-nyiakan hak yang pernah anda punya itu, anda telah memberi kesempatan kepada orang-orang yang ingin membawa kita berlari mundur. Karena anda telah mengapaikan satu-satunya kemungkinan yang masih tersisa untuk berupaya menciptakan sedikit perubahan pelan-pelan dari hari kehari.

Beberapa dari kalian yang tidak tergolong bodoh harusnya mengerti bagaimana sistem kerja "DEMOKRASI".
Anda TIDAK BISA Mengabaikan begitu saja peran dari parlemen. Suka tidak suka mereka itu punya kuasa untuk mengarahkan pemerintahan, untuk mengendalikan dan menjadi salah satu penentu kemana negara kita ini akan dibawa.
Karena itu jika anda ingin membawa perubahan dan bekerja untuk mewujudkan impian anda itu, maka anda juga harus tahu bagaimana memanfaatkan sistem yang ada saat ini. Anda tidak akan pernah bisa menciptakan perubahan instan... semua membutuhkan proses, dan proses itu membutuhkan dukungan anda semua sebagai pihak yang terlibat. Anda tetaplah tokoh utamanya.

Mengapa anda membiarkan tirani bermain lebih pintar daripada anda? Para diktator dunia yang pernah ada, semuanya tahu dan telah memanfaatkan demokrasi juga untuk meraih tujuannya. Jadi inginkah anda biarkan hal yang sama juga terjadi disini?
Tolong jangan katakan bahwa para diktator dan tiran itu memang jauh lebih pintar daripada anda semua.
Ataukah anda memang jauh lebih suka jika setiap kali kita harus melakukan revolusi berdarah yang mengorbankan banyak nyawa saudara sebangsa setiap kali kita menginginkan perubahan?
Do you prefer it that way?
Well..nasi sudah jadi bubur, tapi bubur pun masih bisa dimakan. Selama kita masih hidup tidak ada kata terlambat untuk mengoreksi kesalahan.
Belajarlah dari kesalahan dan lakukan lain kali dengan lebih baik...
Tapi untuk bisa memperbaiki sesuatu, langkah yang pertama yang harus dilakukan adalah menyadari dulu bahwa ada yang harus diperbaiki, bukannya hanya marah-marah aja bisanya tiap kali dengar kritikan dan kemudian nyari-nyari alasan untuk ngeles.

Ketika anda diberikan pilihan, anda memang tak hanya bisa memilih hal yang tepat, tetapi anda tentu saja bisa juga salah. Tapi anda baru bisa temukan jawabannya hanya jika anda memilih. Dan jika anda memilih, seberapapun kecilnya anda masih punya kemungkinan untuk melakukan hal yang benar.

Tapi jika kesempatan untuk memilih itupun anda hancurkan, maka anda kelak cuma akan bisa mengandalkan nasib dan masa depan anda kepada nasib dan keberuntungan saja. Ingat-ingatlah itu dengan baik.
Karena kalian mungkin akan sangat menyesalinya suatu saat nanti, beberapa bangsa lain telah mengalaminya lho.
Ingatlah baik-baik pelajaran berharga ini kawan.
Tolong buatlah keputusan yang lebih rasional dan pintar 5 tahun yang akan datang.
TIRANI hanya bisa bertahan dan berlangsung terus menerus pada sebuah bangsa yang APATIS dan Pesimis.
Dan menurut saya, para golputers itu memiliki ciri-ciri tersebut.

So, go and analyze it your self... THINK!
And i mean, to really THINK, sungguh-sungguh berfikir... dan bukannya sekedar mengikuti arus dan mematuhi doktrin yang dicekokkan kepada anda setiap saat oleh orang lain.
Tuhan telah mengaruniai kita otak adalah untuk digunakan berfikir, bukan untuk menggunakannya belajar menjadi ahli pembebek.

Maaf kalau tulisan saya terdengar keras... but sometimes, sleeping tiger needs a hard slap first before he can roar...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun