Sepertinya saya terjebak omongan saya sendiri. Di artikel milik Bocahndeso yang berjudul "Nikmatnya Jadi Pegawai Pajak" saya berkomentar kira-kira seperti ini : "Orang Indonesia memang paling pintar KOMENTAR". Dan ternyata saya sadar, sayalah orang Indonesia itu. Saya rajin komentar ke artikel-artikel kompasianers, namun justru tulisan saya tidak ada sama sekali. Lucu ya. Jadi bercermin ke kata-kata sendiri. Malu sih, tapi tidak apa-apa. Itu jadi semacam pelajaran untuk saya, bahwa kemampuan saya yang sangat terbatas ini memang harus lebih sering diasah lagi. Dalam menulis komentar di atas juga sebenarnya saya tidak ada niat apapun, bukan untuk mendiskreditkan orang yang suka berkomentar saja. Saya pikir berkomentar juga bagus, apalagi kalau komentar yang membangun. Akan tetapi banyak sekali saya temukan dan saya sayangkan, bukan saja di kompasiana melainkan di forum-forum lain bahwa komentar yang datang justru malah membawa perpecahan dan cenderung provokatif. Saling mengkritik tentu saja dibenarkan, bahkan dianjurkan demi kebaikan, namun kritik yang memecah itulah yang agak mengganggu saya. Akhirnya, saya, dengan sadar diri mengatakan bahwa ternyata saya terlalu banyak bicara. Saya komentar di sana-sini, tapi belum ada hasil apa-apa--berupa tulisan--yang bisa saya hasilkan. Sebagai pemula di kompasiana, dengan rendah hati saya meminta maaf jika memang pernah ada komentar saya yang menyinggung. Saya juga akan selalu meningkatkan kemampuan diri, dengan selalu mengikuti kompasiana. hehehe. Salam belajar! p.s dan semoga, selain rajin menulis dan berkomentar, ada langkah nyata yang bisa kita berikan ya, teman-teman!
KEMBALI KE ARTIKEL