Hujan telah tumpah. Sementara payung bumi telah menjingga. Saya terenyuh. Kembali menyandarkan tubuh pada dinding kayu daun pintu. Duduk melantai memeluk sebuah buku setebal satu setengah senti. Membukanya kembali, mengulang beberapa bagian yang sempat menguras segala emosi, tumpah pula menjadi hujan kecil disudut mata. Buku bacaan itu saya tutup. Yang tinggal kini, Saya yang (masih) duduk melantai menghadap langit tersenyum puas dengan bacaan yang baru saja saya selesaikan.