Aku mulai tak bisa mengungkapkan. Aku terlalu sulit menafsirkan kerinduan, dan terlalu berlebihan mewarnai kesendirian. Tapi itulah aku, dengan segenap yang melekat.
Aku tak mengapa, hanya sedang ingin menulis, aku sedikit bosan mengurai tangis atau meruntut kesedihan.
Aku mulai tak menemukan waktu untuk kupilin, aku ah, aku tak mengapa.
Aku masih, dan pasti akan baik-baik saja. Aku mulai berhenti. Aku bingung. Aku mencari ujung yang bercahaya. Aku manusia. Semuanya juga ingin bahagia.
Tapi aku benar-benar tak mengapa, aku hanya sedang ingin menulis saja. Tak lebih. Aku juga masih menjadi diriku, tak lebih.
Dia bilang aku kuat, aku kuat, dan aku pasti kuat. Aku akan selalu baik-baik saja. Aku kuat, aku berani, aku pasti bisa...
Aku baik-baik saja.
Hanya aku butuh waktu. Tapi jika tak ada, aku juga tak mengpa, aku baik-baik saja.
Ya, kutegaskan sekali lagi, AKU BAIK-BAIK SAJA !!!
Jangan cemas....