Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Pilihan

Green Psychologist

15 Januari 2014   08:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:49 159 1

Saya sebagai mahasiswi di bidang perencanaan cukup bingung dengan iklan-iklan yang disampaikan oleh Developer Apartment, mengapa mereka memamerkan apartmentnya yang masih rancangan dan ruang terbuka hijau yang sangat wah, kemudian digunakan untuk jogging, sport, dan kegiatan outdoor lainnya. Mengapa tidak langsung menyosor ke apartmentnya saja. Memang sih ada sesi memamerkan isi apartementnya, namun saya menjadi ragu, mengapa tidak sesi ruangan tersebut yang ditonjolkan, malah lebih sering menonjolkan ruang terbuka. Dari sinilah saya menyimpulkan bahwa efek psikologis hunian timbul dari sebuah ruang terbuka.

Dalam dunia perencanaan saya diajari tentang SPACE, yaitu sebuah ruang yang dapat diukur, dapat didefinisikan, dan dapat dirasakan batasnya. Nah space inilah yang masnusia butuhkan untuk hidup, karena jika kurang satu rasa dari "definisi, ukuran, dan batasnya" itu, maka kemudian sebuah ruang akan menjadi Antispace.

Analoginya seperti ini. Orang dengan penghasilan yang lebih tinggi cenderung membangun rumah dengan luasan yang sangat luas sesuai dengan budget yang dia punya dan keinginannya dia. Nah, keingiinan inilah yang kadang tak berdasar. Mungkin beberapa orang mengatakan itu menunjukan sebuah strata sosial, beberapa orang lain menyatakan untuk menambah kapasitas udara di ruangan, ada juga yang berpendapat agar tidak sesak. Semua jawaban tersebut tidak ada yang salah, namun perlu digarisbawahi bahwa sebuah rumah merupakan space juga, manusia dengan ekonomi yang lebih jelas menginginkan space yang luas dalam hidupnya meskipun space tersebut dibatasi oleh sekat-sekat bernama tembok/dinding.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun