Burung bergegas ingin berteduh sore itu. Mereka berlari-lari di udara langit. Langit kini kemerahan. Dunia akan sebentar lagi gelap. Senja telah datang. Avra, seorang gadis berambut panjang berdiri dekat pantai. Matanya yang coklat memperhatikan matahari yang akan meninggalkannya.
“ini tiba lagi!”
“apakah ini sebuah akhir?”
Dia kemudian mengadahkan tangannya ke langit. Dia menatap langit yang kian berubah semakin gelap. “ende alciviolus le meghdi en drupus!” mantra ini ia ucapkan.
“Wahai penghuni langit ! Kemarilah, bawakan aku sebuah keajaiban!”
Langit berubah dan memberikan lubang seperti corong.Cahaya bergerak cepat menuju kepadanya. Sekumpulan Zarch yang datang dari langit mendekatinya. Makhluk itu bersayap itu bercahaya. Dengan cepat, salah satu yang ia kenal mendatanginya. Steven.
“apa yang kau inginkan, Avra?” tanya Steven.
“aku tak tahu Stev, yang jelas dunia ini sebentar lagi akan musnah!”
“aku ingin kau bantuku!”
“Sebentar Avra, aku akan lindungi kita perbincangan kita!” Steven mengeluarkan energi magnet langit dan plasma. Dia membawanya ke langit.
Terbentuklah sebuah bulatan besar. Bola yang tembus pandang. Namun, kian lama energinya menguak. Tinggi sekali energinya. Avra terbawa kedalam. Sekeliling mereka berdua tertiup angin yang begitu keras. Mereka terputar dan hilang dalam bola itu.
Mata Avra berkerut. Dia mengepalkan dan menyatukan kedua tangannya. Mirip ingin mengeluarkan sesuatu. Pancaran kilat memancar dari tubuh Avra. Dia berteriak keras.
“ghhhhh!!”
“aku ingin kau membawa ini!”
Keluarlah dari pergelangan Avra sebuah kabut listrik. Pancarannya memekakkan mata. Steven mengeluarkan energi langitnya. Dia membungkus elemen itu. kini tampak seperti neon lampu bercahaya yang berkilat-kilat didalamnya.
“simpanlah jangan sampai Bathsheba tahu akan hal ini!”
“aku tahu, dia akan mencurinya kan?” Kata Steven.
“tahu dari mana kau Steven?”
“Aku diberitahu Magna. Dia mendatangiku. Kami memang berteman sejak lama”.
Steven mengehentakkan tangan dan kakinya. Seakan menyerap semua energi. Bola itu hilang. Steven dan Avra kembali terlihat.
Steven adalah bagian dari makhluk Zarch. Kepala dan sayapnya seperti burung phoenix. Namun badannya manusia.
“apa ini akan berakhir baik?”
“Avra, kau akan tahu nanti! Semua ramalan sudah tertulis!” kata Steven.
“aku akan berikan kau sebuah bagian peta dua dunia” Steven memberikan sebuah peta kuno.
“Avra, Janganlah kau berkhianat pada kami!”
“Aku tak segan membunuhmu! jika kau lakukan itu”
“percayalah kau padaku, Stev! Aku takkan pernah berbicara pada siapapun!”
Perbincangan itu menyiratkan sesuatu yang misterius. Ini menyangkut kehidupan makhluk langit dan keseimbangan alam langit.
“oke, baiklah!” kata Avra
“sekarang, kau harus simpan bagian peta itu ke dalam kalung saphire pemberian Magna!”
Avra membuat bagian kalung itu menjadi segitiga dengan bagian bandul berada dibawah. Setelah kalung itu terbentuk, muncul sebuah lubang darinya. Mirip sebuah lubang hitam berenergi. Kalung itu menyedot bagian dari peta. Dia menyimpannya. Warna biru dari saphire itu terlihat terang.
“petualangan akan berakhir sebentar lagi!” kata Avra.
Steven mengaguk. Patuknya menggumam. Dia mengibaskan sayapnya menuju langit. Dia terbang menuju Zarch yang lain.
“terima kasih Stev!”
Corong langit itu kembali terbuka. Para makhuk Zarch kembali masuk ke dalamnya.
“aku harus mencari elemen terakhir!” Avra berkata sambil mengalungkan kalung itu ke lehernya.
Avra memanggil kudanya.
“Wuki, cepatlah kau kemari!” sambil menjentikkan jempolnya.
Wuki, kuda pegasus itu adalah pemberian ayahnya. Sayap dan tanduk yang putih itu membawa Avra. Kakinya bercahaya.
“cepatlah kawan, Kita harus bergegas!”
Avra dan Wuki menembus batas dua dunia. Mereka hilang ditengah lautan.
====================TO BE CONTINUED=====================