Kehidupan Sonya berubah sejak ia menginjak kelas 2 SMA. Di awal semester, ayahnya, Pak Budi, memberi tahu bahwa ia tidak mampu lagi membiayai pendidikan Sonya hingga perguruan tinggi. Dengan kondisi keuangan yang sulit, mereka harus prioritaskan kebutuhan sehari-hari. Ibu Sonya, yang berjualan gorengan, juga mengalami penurunan pendapatan.
KEMBALI KE ARTIKEL