Cukup jelas teringat ketika merasa tersakiti oleh orang terdekat yang kita kenal. Banyak kebaikan yang diberikan dan banyak tenaga kita bersama, dalam bentuk kelompok. Hingga kita saling mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun apakah seharusnya kau tahu untuk membuka hati lebih jujur mengutarakan ketidaksukaan agar rasa benci ini tidak melekat? sehingga diri ini mencoba terlihat sopan walau di belakang berlagak tidak sopan di mata. Apakah itu layak ingin kusapa seperti itu?
KEMBALI KE ARTIKEL