Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Prosa Fiktif | Kopi Tuan

15 Desember 2016   11:30 Diperbarui: 15 Desember 2016   11:44 185 0
Langit kelabu. Bertanda jiwa pekat dengan biru. Hatinya hambar. Tak lama kemudian langit menggelegar. Alunan petir Zeus meneroka langit-langit. Ber-transisi antar neutron-neutron buih hujan yang saling bertabrakan. Dia pun seragam. Berbenturan, bergelut hambar, namun tak dapat beradaptasi. Dimensi meluas. Semesta sedang tertawa bersama buih-buih hujan, petir-petir, bahkan sepatu busuknya menggoda birahi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun