ChatGPT rilis dan beredar dengan daya sebar yang luar biasa ke tiap belahan penjuru dunia. Tidak sedikit yang menganggapnya sebagai pertanda perubahan zaman yang akan mengarah pada reformasi industri mendatang. Sejak rilisnya, orang-orang sudah banyak mempertanyakan etika dalam penggunaan teknologi terbaru ini. Kemampuan menciptakan narasinya hampir menyamai kecerdasan manusia yang, karenanya, informasi yang ia berikan dapat menjadi cukup meyakinkan sehingga mereka yang tidak diberitahu bahwa yang membuatnya adalah robot pun tidak mempertanyakan dua kali terkait autentisitas dan kredibilitas informasi yang mereka dapat.
New York, Amerika Serikat menjadi kota pertama sedunia yang menanggapi kemunculan ChatGPT dengan sigap. Mereka melarang penggunaan ChatGPT di sekolah-sekolah. Bukan tidak beralasan, memang banyak yang menganggap ChatGPT dapat membunuh kreativitas.