DUA hari lalu, usai tunas pohon nangka mulai timbul perlahan dan musang coklat, si perusak kebun itu sudah tak ada kabar. Aku sempat kedatangan tamu jauh. Itulah yang membuatku terperanjat kaget sehingga bangun cepat-cepat, mengganti baju, membereskan kasur, menyeduh air panas untuk tiga gelas kopi; dua punyaku, satu untuknya. Namun suara ketukan pintu itu kian menggema, berulang-ulang seperti dering telepon yang tak diangkat seharian lantaran takut terjebak black calling seorang rentenir yang sudah menodongkan ancaman.
KEMBALI KE ARTIKEL